Samarinda, Kaltimnow.id – Upacara Bendera memperingati hari Pancasila 1 Juni, digelar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Bendahara DPD PDI Perjuangan Kaltim Muhammad Samsun, yang juga sebagai pembina upacara menyampaikan bahwa Pancasila ialah falsafah bangsa, juga menjadi asas semua organisasi, dan gerak langkah keseharian masyarakat Indonesia.
Dirinya memaknai kegiatan upacara bendera hari ini, sebagai bagian dari mengenang sejarah Indonesia, bahwa sejarah Pancasila itu dicetuskan pertama kali di dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Bung Karno.
“Bung Karno mengatakan Jas Merah ’Jangan Melupakan Sejarah’ yang menyampaikan konsep gagasan negara kita untuk Merdeka,” ujarnya.
“Landasan negara kita untuk merdeka itu berasaskan apa? berdasarkan apa? karena bangsa ini bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dan beribu macam suku bangsa, bermacam-macam agama, bermacam-macam etnik dan budaya, yang ini harus dipersatukan dalam bingkai besar negara kesatuan Republik Indonesia (RI),” tutur Samsun, di Kantor DPD PDI Perjuangan Kaltim, Jalan A. Wahab Sjahranie, pada Kamis (01/06/2023).
Disinggung terkait Pancasila dengan kontestasi Pemilihan Umum di tahun 2024 mendatang, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim itu menyampaikan bahwa didalam Pancasila di sila ke 4 itu tentang demokrasi.
“Dimana Pancasila itu di sila ke 4 adalah asas Perwakilan Rakyat, ada Asas musyawarah, dan ada asas demokrasi di dalamnya. Wujud atau manifestasi dari sila ke 4 secara kebangsaan kita salah satunya adalah kita memilih perwakilan itu baik di DPR, legislatif, maupun di eksekutif. Maksudnya, dari Presidennya, DPRD tingkat 2, DPRD provinsi, DPR RI, kemudian DPD RI, dan eksekutif pelaksananya adalah Presiden,” jelasnya.
Sebab menurutnya, bangsa ini terlalu besar untuk diurus hanya dengan satu orang karena falsafah kedaulatannya itu ada di tangan rakyat.
“Kedaulatan rakyat itu kalau kita mau melaksanakannya. Semua boleh memikirkan bangsa ini, semua boleh memimpin bangsa ini, karena bangsa ini adalah kedaulatan rakyat. Tapi kan tidak mungkin semuanya yang memimpin harus ada yang namanya perwakilan, sesuai dengan sila ke 4 Perwakilan Rakyat, nah salah satunya itu,” tutur Samsun.
Untuk itu, kata Samsun, kedaulatan rakyat itu dilaksanakan pada saat tanggal 14 Februari 2024, lalu dilaksanakannya setiap kontestasi elektoral dilakukan untuk memilih pemimpin.
“Itulah kedaulatan, saya berharap dan mengimbau agar masyarakat juga memanfaatkan kedaulatan rakyat itu, untuk memilih pemimpin yang terbaik, untuk memilih wakilnya di legislatif, pilih yang terbaik,” tukasnya.
Selain itu, Samsun juga menyampaikan pesan dari PDI Perjuangan untuk para kader dan masyarakat serta generasi milenial saat ini yang menjadi tugas generasi muda untuk memahami tentang sejarah Indonesia dan Pancasila.
“Ini tugas kita semua sebagai generasi yang memang perlu memahami tentang sejarah itu, untuk mensosialisasikan dan terus menggelorakan, bahwa Pancasila 1 Juni itu adalah menemukan hari lahirnya Pancasila, kemudian nanti ada lagi 1 Oktober hari Kesaktian Pancasila, terbebasnya Pancasila, kemudian tegaknya Pancasila setelah mendapatkan rongrongan dari gerakan 30 SPKI,” lanjutnya.
Namun, dirinya menegaskan bahwa PDI Perjuangan sudah dari dulu meyakini bahwa 1 Juni adalah hari lahir Pancasila.
“Hari ini sudah ditetapkan oleh pemerintah kita, tinggal kita bagaimana menggelorakan ini kepada seluruh masyarakat, supaya masyarakat sadar dan paham tentang Pancasila dengan hari lahirnya dan tentunya jauh lebih dari itu, adalah bagaimana masyarakat Indonesia mengamalkan betul-betul Pancasila ini secara utuh,” pungkas Samsun.
Penulis: Cintia Rahmadani