Samarinda, Kaltimnow.id – Sekertaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Dani Hakim Anwar mengimbau kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memperkuat sinergi dalam menekan maraknya kasus pelecehan seksual pada anak.
Selain itu, dirinya menuturkan bagaimana pun kasusnya jika tidak diawasi bersama bahkan jika hanya satu OPD saja akan tetap kesulitan untuk menanganinya.
Sehingga semua dinas terkait baik dari dinas pendidikan, perlindungan anak, para penegak hukum harus memperkuat lagi sinergi untuk menghadapi kasus tersebut.
Deni mengatakan bahwa hal tersebut seperti gunung es, sebab kasus pelecehan hanya beberapa saja yang terungkap. Bahkan dirinya yakin belum semua tersentuh.
“Namun yang terungkap ini hanya beberapa kasus saja, saya yakin pasti masih banyak yang belum terungkap di permukaan, makanya saya ingin tegaskan lagi kepada dinas terkait perlindungan anak kita harap agar bisa menjalankan tugas dan fungsinya,” ujarnya pada Senin (20/03/2023).
Deni menyampaikan kekerasan seksual maupun fisik, yang digaris bawahi bukan hanya pada tindakannya tetapi cara pencegahan, biar bagimanapun preventif yang paling utama.
“Bahwa kita galakan lagi soal preventif artinya memberikan pengetahuan ataupun edukasi kepada setiap pihak supaya mengetahui apa tugas dan pokoknya,” jelasnya.
Lebihnya lagi menurut Deni adalah paling pentin pengawasan. Selama ini kan out kontrol jadi tidak terawasi oleh dinas terkait.
“Kita bicara kasus yang terjadi pada santri wati artinya di pondok pesantren. Notabene pada saat terungkap menjadikan indentitas pesantren itu tidak baik padahal disatu sisi pesantren ini menjadi tempat utamanya memberikan pendidikan agama yang lebih,” tutur Deni Politikus Partai Gerinda.
Deni berharap semoga saja kasus tersebut terakhir dan tidak ada lagi kejadian serupa yang tertimpa pada korban pelecehan seksual.
“Paling penting dinas terkait harus sadar akan hal ini dan secepatnya mencarikan solusi dalam pencegahannya,” pungkasnya. (mal/adv)