Menghidupkan Pariwisata Sepaku Lewat Keindahan Goa Tapak Raja

Penajam Paser Utara, Kaltimnow.id – Desa Wonosari, yang terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, kini berbenah menjadi destinasi wisata alam. Salah satu daya tarik utamanya adalah Goa Tapak Raja, sebuah situs bersejarah yang kini dikembangkan sebagai tujuan wisata oleh pemerintah desa setempat.

Kepala Desa Wonosari, Kasiono menjelaskan, kawasan ini menawarkan berbagai wahana wisata alam.

“Kami memiliki Danau Tapak Raja di utara, yang dilengkapi perahu karet untuk para pengunjung. Setiap perahu dapat memuat enam orang dengan tarif Rp 50.000 per perahu atau Rp 10.000 per orang,” ujarnya.

Wahana air ini didukung oleh joki yang telah dilatih khusus untuk keselamatan air. Selain wahana air, pengunjung dapat menikmati pengalaman susur goa yang menjadi ikon utama kawasan ini. Goa Tapak Raja dikenal dengan sejarahnya sebagai tempat bertapa di zaman kerajaan, terutama oleh tokoh masyarakat Paser, Datu Priut.

“Goa ini dulunya disebut Liang Priut dan dipercaya memiliki sahabat penunggu bernama Bea,” tambah Kasiono.

Untuk memudahkan akses, tangga sudah disiapkan, memungkinkan pengunjung menikmati keindahan goa serta pemandangan hutan Kalimantan dari atas.

Potensi wisata di Desa Wonosari tidak hanya berhenti pada goa dan danau.

“Kami juga memiliki flying fox, jogging track yang melewati hutan berbatuan dengan vegetasi asli Kalimantan, serta area camping. Di taman ekoriparian, pengunjung dapat mandi di Pemandian Tapak Raja, sungai yang telah direhabilitasi dari bekas tambang,” lanjut Kasiono.

Pemerintah desa telah menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam program pemulihan lahan berbasis masyarakat. Kasiono berharap langkah ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam upaya melestarikan alam sembari mengembangkan potensi pariwisata.

“Kami ingin mengajak pengunjung untuk mencintai alam dan memanfaatkan masalah lingkungan masa lalu sebagai berkah,” tuturnya.

Meski dalam tahap pengembangan, Goa Tapak Raja dan kawasan sekitarnya sudah menarik minat wisatawan.

Pembangunan kafe dan pujasera sedang berlangsung, dengan harapan pertumbuhan UMKM lokal juga bisa terakselerasi.

“Kami yakin, dengan dukungan semua pihak, kawasan ini akan menjadi salah satu destinasi unggulan di Kalimantan Timur,” pungkas Kasiono.

Di tengah upaya desa untuk menjadi destinasi wisata, Kasiono menekankan bahwa pemulihan lingkungan adalah prioritas utama. Bekas tambang yang tersebar di sekitar desa kini disulap menjadi danau dan area wisata air.

“Kami tidak menyerah dengan tangan-tangan jahil yang merusak lingkungan dulu. Justru, kami mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat,” katanya. (mul/adv/disparkaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *