Samarinda, Kaltimnow.id – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menarik dari sisi keindahan alam, tetapi juga mampu membawa dampak positif pada sosial budaya dan ekonomi lokal. Melalui konsep pariwisata berkelanjutan, pemerintah daerah memastikan bahwa pembangunan sektor ini tidak merusak lingkungan maupun nilai-nilai budaya yang ada.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi menerangkan, provinsi ini memiliki lebih dari 600 destinasi wisata yang mencakup wisata buatan, ekowisata, hingga pariwisata berbasis alam dan budaya.
Menurutnya, kunci utama dalam mengembangkan pariwisata di Kaltim terletak pada penerapan konsep wisata berkelanjutan.
“Proses pengembangan pariwisata berkelanjutan adalah upaya kolaboratif. Kami menjaga lingkungan, ekologi, dan nilai-nilai budaya tanpa merusak alam. Sebaliknya, pengembangan destinasi ini justru harus membantu pemulihan lingkungan,” ujar Ririn.
Wisata berbasis alam seperti di Kawasan Konservasi Sungai Mahakam dan Hutan Lindung Wehea, Kutai Timur diharapkan menjadi contoh keberhasilan ekowisata yang mampu menyelaraskan antara pelestarian lingkungan dan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Konsep ini juga dinilai membantu menjaga kelestarian flora dan fauna endemik Kaltim.
Dampak dari pariwisata berkelanjutan ini tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi. Dari sisi sosial dan budaya, destinasi seperti Desa Budaya Pampang di Samarinda menjadi wadah bagi masyarakat adat Dayak untuk terus melestarikan warisan budayanya, sembari memperkenalkan keunikan tersebut kepada wisatawan.
Hal ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai kearifan lokal sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
“Pariwisata berkelanjutan ini membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa merusak ekosistem yang ada. Kami ingin pembangunan ini memberi manfaat jangka panjang baik secara ekonomi maupun lingkungan,” kata Ririn.
Dengan terus mengembangkan wisata berkelanjutan, Kaltim berupaya menciptakan ekosistem yang kuat di sektor pariwisata, di mana lingkungan terjaga, budaya terlestarikan, dan masyarakat setempat merasakan dampak ekonomi yang nyata. (mul/adv/disparkaltim)