Raih Rekor MURI, Andi Harun Harap Jeng Rinda Jadi Program Pemberdayaan Masyarakat

Samarinda, Kaltimnow.id – Pemerintah kota Samarinda menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas Pengumpulan Minyak Jelantah Terbanyak se-Indonesia.

Penyerahan rekor MURI itu diterima langsung oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun, yang berlangsung di Hotel Aston Samarinda, pada Kamis (07/04/2022) sore.

Dalam sambutanya, Andi Harun mengucapkan selamat sekaligus terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mendukung program inovasi pemerintah kota Samarinda.

“Saya pribadi ini pengalaman kedua menerima rekor MURI. Rekor MURI pertama saya dapatkan atas nama saya pribadi pada 2 tahun lalu, dan hari ini kembali mendapatkan rekor MURI atas nama pemerintah kota Samarinda,” katanya.

Lebih lajut, dia mengatakan, minyak jelantah bisa bermanfaat sebagai bahan pengganti, sebagian bahan baku crude palm oil (CPO) atau sawit dalam program biodiesel. Langkah ini bisa mengurangi limbah lingkungan hidup, memberikan mamfaat ekonomi baik untuk kesehatan, mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mendukung pembangunan daerah.

“Di tahun 2021 program Jelantah Membangun Samarinda (Jeng Rinda) mulai dikembangkan dengan sasaran masyarakat yang tersebar di 10 kecamatan, 59 kelurahan dan 1.992 RT. Program tersebut memberikan edukasi peduli lingkungan dengan cara melahirkan gerakan donasi minyak jelantah dari masing-masing rumah tangga,” ungkapnya.

Andi Harun mengungkapkan, hasil akhir donasi akan digunakan seluruhnya untuk pembangunan kampung wisata Jeng Rinda di kawasan RT 32 Bukit Steling Samarinda.

“Program ini menselaraskan pemberdayaan masyarakat dengan adanya edukasi, monitoring dan output program untuk pembangunan kota Samarinda menuju kota pusat peradaban,” lanjut Andi Harun.

Pengumpulan dan pemamfaatan kembali minyak goreng jelantah yang sudah tidak terpakai, memiliki mamfaat penting bagi masyarakat baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan lingkungan.

“Kalau dibuang minyak jelantah akan mengakibatkan kerusakan lingkungan terutama kualitas air. Sebab minyak jelantah memiliki sifat kimia yang mengikat, dimana bisa dibuang ke parit atau melekat ke saluran akan menyebabkan penyumbatan air,” paparnya.

Dia berharap perolehan rekor MURI ini dapat menjadi motivasi bagi kita bersama sehingga tidak berhenti sampai disini saja.

“Kedepannya Jeng Rinda harus bisa menjadi program pemberdayaan masyarakat, yakni gerakan yang di mulai dari tingkat RT,” pungkasnya (rob)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *