Serah Terima 85 Tenaga Pendamping Program Probebaya di Kelurahan dan Kecamatan Samarinda

Samarinda, Kaltimnow.id – Bagian Tata Pemerintahan melakukan serah terima tenaga pendamping Probebaya tahun 2023, yang berlangsung di ruang Mangkupelas Balaikota Samarinda, pada Selasa (14/03/2023).

Sebanyak 85 Tenaga pendamping program Probebaya dari Infrastruktur dan Non Infrastruktur ini sudah mendapatkan surat keputusan resmi dari Pemerintah Kota Samarinda yang akan disebar di seluruh Kelurahan dan Kecamatan di Kota Samarinda.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hery Suriansyah mewakili Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan bahwa tenaga pendamping akan terus didampingi dalam menjalankan tugasnya, dari kegiatan hingga pelaporan dana agar tidak ada kesalahan.

“Tenaga pendamping sangat dibutuhkan, makanya kami akan terus pantau dan memberi arahan agar kegiatan tepat sasaran,” jelas Hery.

Selain itu, dirinya mengatakan tenaga pendamping akan membuat program Probebaya milik Pemerintah Kota akan berjalan baik kedepannya, jangan ada kecacatan dalam administrasinya sehingga masuk kedalam ranah hukum.

“Probebaya merupakan program unggulan di masa kepemimpinan Andi Harun, ya jadi kita harus sukseskan bersama, jangan ada kesalahan,” terangnya.

Sementara itu, salah satu Tenaga Pendamping, Muhammad Stampol mengatakan Tenaga Pendamping sangat diperlukan untuk Program Probebaya gagasan Wali Kota Samarinda.

“Probebaya sangat luar biasa dan langsung menyentuh seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat yang ada di pelosok, maka kami akan bekerja sepenuh hati,” ungkap Stampol.

Ditambahkannya, Tenaga Pendamping yang di tempatkan di Kelurahan Pasar Pagi ini akan lansung bekerja pada Hari Kamis, dengan melakukan kordinasi ke pihak kelurahan dan bertanggung jawab atas laporan anggaran program Probebaya

“Kelurahan dan Kecamatan tadi sudah welcome, kami akan bertanggung jawab penuh ke KPA selaku kuasa pengguna anggaran Pak Lurah atau Ibu Lurah,” ucapnya.

Dirinya juga mengungkapkan tugas pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan warga untuk menentukkan kegiatan yang harus dilakukan untuk menjalankan program Probebaya ini.

“Merembuk warga paling penting, karena itu paling vital, yang diibaratnya itu dia itu ruhnya probebaya, tanpa adanya rembuk warga tidak ada probebaya, tidak ada pekerjaan, dan dana yang digunakan juga harus tepat sasaran karena kami yang bertanggung jawab untuk masalah pelaporan keuangan,” tutupnya. (dry/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *