Samarinda, Kaltimnow.id – Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda masih mengalami antrean kendaraan yang cukup panjang disetiap SPBU, khususnya BBM jenis Pertalite dan Solar.
Antrean kendaraan tersebut membuat kemacetan arus lalu lintas, karena sejumlah kendaraan menggunakan badan jalan lantaran layanan pengaturan masuk dan keluar kendaraan di SPBU tidak optimal.
Melihat kejadian tersebut, Ketua Komisi III DPRD Samarinda Angkasa Jaya Djoerani telah menyampaikan kepada pihak Pertamina, untuk mempertimbangkan penambahan kuota BBM.
“Dari Pertamina akan mempertimbangkan mengenai penambahan kuota itu (BBM), dan khusus untuk solar supir truk akan menggunakan fuel card di SPBU,” katanya, pada Minggu (19/02/2023) siang.
Sebelumnya pihaknya pun telah mengundang Pertamina, Polresta Samarinda, Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas, Bagian Perekonomian Sekretariat Kota Samarinda, dan SPBU Reguler Bio Solar Samarinda, di Gedung DPRD Kota Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, pada Senin (13/2) lalu.
Selain itu, berdasarkan keterangan dari Hiswana Migas, ada sejumlah SPBU yang kuota BBM-nya dikurangi.
“Samarinda kuota maksimalnya 120 liter, sedangkan di daerah lain ada yang 200 liter. Kemudian penggunaan fuel card juga telah digunakan oleh daerah lain,” tutupnya. (ant/adv)