Samarinda, Kaltimnow.id – Antrean panjang kendaraan truk terlihat di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU di Kota Samarinda. Hal itu, disebabkan adanya pengurangan kuota jumlah BBM jenis solar oleh pihak Pertamina.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Angkasa Jaya Djoerani mengatakan kepada awak media, bahwa pihaknya telah mengadakan Rapat Dengar Pendapat, pada Senin (13/02/2023) lalu bersama pihak terkait.
“Iya kami sudah menerima informasi itu. Padahal di setiap SPBU telah diterapkan fuel card, tetapi masih ada kendala dalam pelaksanaannya,” katanya, pada Selasa (21/02/2023) pagi.
Kemudian, pada saat RDP, kuota BBM di sejumlah SPBU dikurangi dan maksimal 120 liter. Ia pun melihat kebutuhan BBM jenis Solar di Kota Tepian cukup tinggi.
“Beberapa di daerah lain ada yang 200 liter, sedangkan disini (Samarinda) maksimal 120 liter,” tuturnya.
Ia pun mendesak kepada pihak pertamina untuk menambah jumlah kuota BBM subsidi menggunakan fuel card.
“Mereka (pertamina) akan mempertimbangkan kembali penambahannya, sementara untuk mencegah antrean panjang para truk yang hendak mengisi wajib menggunakan fuel card,” tutupnya. (ant/adv)