Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Ananda Harap Generasi Muda Selektif Memilih Informasi

Samarinda, Kaltimnow.id – Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) terus digelar anggota komisi IV DPRD provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis, di Jalan Sultan Alimuddin, RT 27, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, pada Sabtu (13/05/2023).

Dirinya menyampaikan, bahwa kegiatan sosialisasi wasbang ini juga sebagai ajang silaturahmi dan kumpul bersama warga di Sungai Gerbang, dimana Ananda juga menghadirkan dua narasumber yaitu Edi Rachmad dari Kesbangpol Kaltim/ koordinator prodi PPKN FKIP Unmul dan Ronald Stephen Ketua Repdem Kaltim.

“Yang pastinya disampaikan, dimana kita selalu menjaga persatuan dan kesatuan, rukun guyub, di tengah-tengah lingkungan, dengan banyaknya teman-teman yang berbeda suku agama, kita harus selalu bersatu dan bergotong royong,” katanya.

Untuk itu, dia percaya, bahwa masyarakat Indonesia telah terbukti selalu bersama-sama saling membantu dan gotong-royong.

“Yang pastinya saya percaya lah kita orang Indonesia itu semangat gotong-royong terbukti dari Bung Karno menggali Pancasila dari kesehariannya bangsa Indonesia, bukan menciptakan tapi menggali dari keseharian kita,” jelasnya.

“Tidak usah orang susah, orang senang aja kita bantu, ada tetangga mau ngawinin anaknya kita gotong-royong masak dan lainnya,” sambung Ananda.

Dirinya menyampaikan, dengan adanya sosialisasi wasbang ini bertujuan untuk menguatkan semangat warga negara menjunjung tinggi nilai Pancasila agar tidak sampai pudar.

“Yang pastinya semangat itu jangan sampai pudar, dari DPRD provinsi menginisiasi untuk adanya sosialisasi wawasan kebangsaan, banyak hal-hal yang membuat kita menjadi intoleransi kan harus di hapuskan dengan cara sosialisasi seperti ini dan juga salah satunya berkumpul, bersilaturahmi, jadi warga juga semakin dekat, rukun dan guyub,” tuturnya.

Ananda juga berpesan, kepada anak muda bangsa yang saat ini dengan sangat ngampangnya mendapatkan informasi, dan harus pandai serta selektif memilih informasi yang didapat.

“Kan anak muda sekarang itu gampang sekali dapat informasi, dapat berita, dan lainnya, cepat sekali dengan kemajuan teknologi, harus bisa bersaing dan berkompetisi tapi jangan lupakan budaya kita yang saling tolong menolong, saling rukun dan guyub, jangan lupakan nilai-nilai Pancasila kita, dan dijadikan keseharian,” tandasnya.

Selanjutnya, Edi Rachmad Kaprodi PPKN FKIP Unmul, mengatakan persoalan wawasan kebangsaan itu sangat terbatas dipahami oleh warga saat ini, karena adanya disparitas pendidikan.

“Karena ada disparitas itu maka sosialisasi harus di butuhkan. Wawasan kebangsaan itu penting untuk semua generasi karena tantangan kita kedepan sangat kuat di tambah dengan teknologi,” ujarnya.

“Sekarang kita bermasalah dengan teknologi. Kejahatan melalui teknologi kan luar biasa. Misalnya tadi kesadaran bersatunya keragaman budaya tadi. Beragam tapi tidak bersatu,” ucap Edi.

Menurutnya, jejak digital saat ini sangat sulit untuk hilang, oleh sebab itu, Edi berharap warga harus mempunyai pemahaman yang luar biasa dalam menyerap informasi yang tersebar di media sosial.

“Karena persoalan kita yang sangat mendesak tadi kita sudah terkoyak koyak karena politik identitas. Kita tidak ingin ada identitas lagi, ini Indonesia bukan yang lain,” tandas Edi.

Penulis: Cintia Rahmadani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *