Samarinda, Kaltimnow.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mencanangkan untuk membangun skytrain yang terhubung hingga Bandara APT Pranoto.
Rencana pembangunan skytrain ini dimulai dari kawasan Stadion Madya Sempaja menuju Bandara APT Pranoto, kemudian dilanjutkan ke Big Mall, Jalan Untung Suropati.
Jarak lintasan skytrain dari Stadion Madya Sempaja ke Bandara APT Pranoto mencapai 14,6 kilometer.
Jarak tempuh lewat jalan umumnya sekitar 21 kilometer.
Diperkirakan, penumpang yang ingin ke Bandara APT Pranoto menggunakan skytrain hanya membutuhkan waktu 21 menit.
Terkait rencana tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis mengatakan, rencana tersebut sebaiknya tidak mengabaikan kebutuhan dasar warga.
“Saya mendukung kemajuan Samarinda yang lebih modern, nyaman, saya sepakat aja dengan adanya skytrain ke depannya,” katanya, Minggu (22/10/2023).
Hal ini dikatakannya, sebab Kota Tepian sebagai Ibu Kota Provinsi Kaltim, sekaligus penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang akan menjadi sorotan masyarakat pendatang.
Maka dari itu, Ananda menilai rencana tersebut adalah gagasan yang patut diberikan apresiasi, sebab mulai dari sekarang, Kaltim mesti berbenah, dimulai dari kemajuan pembangunan ibu kotanya.
“Namun, di balik rencana yang besar tersebut, saya mengingatkan kepada Pemkot Samarinda agar prioritas kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan agar tidak terabaikan,” jelasnya.
Oleh sebab itu, dirinya menyarankan kepada Pemkot Samarinda agar memperhatikan kondisi generasi muda, jangan sampai masih ada anak yang putus sekolah bahkan keluarga miskin yang kesulitan berobat ke rumah sakit.
“Jadi kalau bisa, realisasi anggaran pendidikan dan fasilitas kesehatan yang diprioritaskan terlebih dahulu,” sebut Ananda.
Ketua fraksi PDI Perjuangan DPRD Kaltim itu juga menuturkan, bawah pihaknya siap membantu Pemkot Samarinda untuk memohon bantuan anggaran dari pemerintah pusat.
“Bahkan jika diperlukan melalui aspirasi kader PDI Perjuangan yang duduk di DPR RI. Dari pusat juga kita harus tau caranya untuk mereka memberikan bantuan anggaran,” tutur Ananda.
Kota Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kaltim, kata dia, harus memiliki fasilitas dan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu fasilitas kesehatan harus memadai, begitu juga sumber daya manusia yang berkualitas. (tia/adv/dprdkaltim)