Samarinda – Seorang ibu rumah tangga bernama Dayang Rusdiana (50) di Samarinda, memanfatkan limbah plastik menjadi barang berguna berupa tas dan baju. Hasil Karyanya itu bahkan sudah dijual hingga ke mancanegara.
Wanita yang akrab disapa Diana itu membuat kerajinan limbah sampah di rumahnya Jalan Lambung Mangkurat, Gang 5, RT 22, Kecamatan Samarinda Ilir.
Sampah plastik bekas mulai dari bungkus mie instan, botol minuman, saset kopi, minuman kemasan dan beberapa bungkus plastik lainnya, ia kumpulkan di beberapa tempat.
Limbah sampah yang sudah terkumpul kemudian ia bersihkan selanjutnya di gunting dibagian tertentu dan dirakit. Butuh ketelatenan dan kesabaran untuk proses pembuatan limbah plastik menjadi sebuah tas dan baju.
“Kalau satu tas membutuhkan waktu satu minggu pengerjaan, cuman yang lama itu mengumpulkan plastik yang sama dan sejenis,” katanya.
Biasanya Diana mengumpulkan limbah plastik di kantin sekolah dan lingkungan sekitar, namun karena sekolah diliburkan karena Covid-19, jadi ia kesulitan mencari sampah plastik.
Usaha kerajinan yang sudah digelutinya sejak 2005 ini berawal dari hobi dan mengisi waktu yang kosong.
“Kalau fashion baju sekitar tahun 2016, tapi kalau daur ulang dompet dan tas 2005. Semenjak itulah iseng-iseng aja buat dari pada kosong waktu. Kalau dulu saya pakai rotan, karena di perkotaan ga ada rotan, bahan limbah plastik saya gunakan,” ucapnya.
Untuk satu tas dan baju, Diana jual dengan harga bervariatif, tergantung besar dan kecilnya.
“Kalau tas mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu. Sedangkan baju dari Rp 200 ribu dan yang paling mahal Rp 750 ribu.” jelasnya.
Hasil Karyanya ini tidak hanya dibeli warga Samarinda saja, namun sudah terjual hingga ke luar negeri.
“Saya hanya jual dirumah aja, kebanyakan sih yang pesan lalu saya buatkan. Selain di Samarinda, ada juga yang beli dari luar Samarinda hingga dari Thailand sana,” ucapnya. (kmn)