Samarinda, Kaltimnow.id – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Puji Setyowati, mengungkapkan keprihatinan terhadap masalah kekurangan guru di daerah 3T (terpencil, tertinggal, dan terluar).
Isu ini menjadi perbincangan utama yang dibahas dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Kepegawaian Daerah Kaltim
Puji Setyowati mencatat bahwa kekurangan guru di daerah 3T masih menjadi permasalahan yang serius. Sebagian besar guru lebih memilih ditempatkan di luar daerah 3T meskipun melalui jalur nilai (P3K), dan hal ini menyebabkan SK (Surat Keputusan) yang turun untuk ditempatkan di daerah tersebut tidak selalu diikuti dengan kesediaan guru untuk bertugas di sana.
“Untuk mengatasi ini perlu strategi dan pemikiran kreatif, ” tuturnya di Samarinda, Senin (6/11/2023).
Meskipun tidak memungkinkan untuk mengusir atau menolak guru-guru yang enggan ditempatkan di daerah 3T, ia mencatat bahwa perlu ada metode alternatif.
Salah satu pendekatan yang disarankan adalah memberikan pelatihan atau pembekalan kepada guru yang ditempatkan di sekolah-sekolah di daerah tersebut.
Dengan demikian, guru-guru yang memiliki latar belakang mata pelajaran yang berbeda dapat membantu dalam mengisi kekurangan mata pelajaran tertentu.
Kendati tantangan kekurangan guru di daerah 3T menjadi serius, Puji Setyowati dan Komisi IV DPRD Kaltim berkomitmen untuk mencari solusi yang inovatif untuk mengatasi masalah ini.
Tujuan utama adalah memastikan bahwa pendidikan di daerah-daerah terpencil dan terluar tetap dapat berkembang dengan baik meskipun menghadapi keterbatasan sumber daya manusia.
“Upaya kolaboratif seperti pelatihan guru diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan ini dengan lebih efektif,” harapnya. (tia/adv/dprdkaltim)