Kutai Barat, Kaltimnow.id – Kabupaten Kutai Barat (Kubar) berhasil mencatatkan diri dalam sejarah Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) penggunaan Mawik Gawaakng atau Anjat terbanyak.
Penggunaan anjat dengan berbagai sub suku dayak itu menjadi kado istimewa di Hari Ulang Tahun ke-24 Kutai Barat, yang berlangsung di Taman Budaya Sendawar (TBS), Kecamatan Barong Tongkok, pada Minggu (05/11/2023).
Sebanyak 10.000 masyarakat dari berbagai etnis yang ada di Kabupaten Kutai Barat kompak menggunakan anjat, lengkap dengan pakaian daerah masing-masing.
Direktur Marketing Museum Rekor Dunia Indonesia, Awang Rahargo mengatakan, pada hari jadi ke-24, Kutai Barat mendapat kado istimewa dari Lembaga Pencatat Rekor Nasional Muri.
“Ini menjadi hari yang istimewa atas keberhasilan Kabupaten Kutai Barat. Penggunaan Anjat terbanyak kali ini sukses memecahkan Rekor Muri dengan nomor urut ke-11.376 dunia,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kutai Barat FX Yapan mengatakan, salah satu alasan memilih anjat, kerena ingin melestarikan produk kearifan lokal.
“Karena kita berusaha mencari kearifan lokal yang ada di Kubar. Anjat ini kearifan lokal dan anjat ini tidak semua orang bisa membuatnya karena harus ada memiliki keahlian khusus. Sehingga kita lestarikan ini dan sekaligus mendukung objek wisata kita,” ucapnya.
Salah satu warga Novel mengaku, dirinya sudah mempersiapkan anjat jauh-jauh hari untuk ikut serta dalam kegiatan penggunaan anjat terbanyak.
“Saya persiapannya sudah 3 bulan lalu, karena kalau terlalu lama di persiapkan nanti semua orang rebutan mencari anjat. Barang ini sih biasa aja bagi kami, tapi kali ini anjat terasa sangat spesial,” katanya.
Diketahui, Anjat adalah tas berbentuk bundar, terbuat dari rotan, hasil kerajinan anyam Suku Dayak di Kalimantan Timur. Anjat merupakan jenis tas yang di kaitan di punggung seperti ransel yang berfungsi untuk membawa barang-barang ketika bepergian oleh Suku Dayak. (adv/diskominfo kubar)