Samarinda, Kaltimnow.id – Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kalimantan Timur terus berupaya memperbaiki capaian di ajang olahraga nasional. Setelah dua kali gagal meraih emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) terakhir, FPTI Kaltim kini menaruh perhatian besar pada regenerasi atlet. Minimnya atlet muda berbakat di tim selama ini memaksa FPTI untuk tetap mengandalkan pemanjat senior.
Dalam beberapa kesempatan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim juga mengingatkan pentingnya pembinaan usia dini. Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Rasman, menyatakan bahwa Dispora selalu menyediakan wadah kompetisi bagi atlet muda dalam setiap kejuaraan, mendorong pengurus cabang olahraga (cabor) untuk fokus pada pembinaan generasi baru.
Di bawah kepemimpinan Misbachul Choir sejak 2021, FPTI Kaltim mulai menunjukkan langkah konkret dalam regenerasi atlet. Organisasi ini telah membangun arena panjat tebing dengan standar nasional dan secara rutin menyelenggarakan kejuaraan kelompok umur sebagai bagian dari pembinaan.
Baru-baru ini, FPTI Kaltim mengirimkan 10 atlet muda untuk berlaga di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kelompok Umur di Pinrang, Sulawesi Selatan. Meskipun para atlet baru pertama kali mengikuti event sekelas kejurnas, hasil yang diraih cukup memuaskan. Dua atlet Kaltim berhasil membawa pulang medali perak, membuktikan potensi yang menjanjikan di antara atlet-atlet muda.
“Kami hanya berusaha tampil maksimal, dan alhamdulillah, bisa mendapat dua perak. Apalagi lawan-lawan kami, terutama dari Jawa dan Bali, memang memiliki pengalaman lebih tinggi,” ujar Sekretaris Umum FPTI Kaltim, Miswan Prima Putra.
Setelah Kejurnas di Pinrang, tim FPTI Kaltim tidak berhenti di sana. Para atlet muda langsung bertolak ke Jogjakarta untuk mengikuti turnamen terbuka. Turnamen ini diikuti untuk menambah pengalaman serta meningkatkan mental bertanding mereka.
“Kami sengaja menyiapkan mereka sejak awal, sambil terus menyeleksi atlet-atlet yang akan dipersiapkan untuk PON 2028,” tambah Miswan. (dot/adv/disporakaltim)