Melihat Lebih Dekat Pembuatan Perahu Tradisional dari Anggana

Kutai Kartanegara – Keahlian membuat Perahu sudah puluhan tahun mengalir di dalam diri Rustam (55) warga Jalan Mahakam, Sungai Meriam, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara.

“Ya seperti inilah usaha saya, buat perahu, sama sambil nelayan sambil juga garap sawah, kalau buat perahu sudah lebih dari 25 tahunan,” kata Rustam (22/11/2020) Siang.

Lanjutnya, ia biasa membeli sebetan kayu satu bandel untuk membuat perahu di daerah Loa Bakung Samarinda. Dengan hitungan hari perahu yang dibuatnya ukuran yang bervariasi, mulai dari yang kecil sampai yang besar hanya hitungan hari.

“Kalau perahu sendiri kami bikin itu banyak macamnya, dari yang kecil sampai yang besar. Ukuranya ada yang 3 meter x 70 cm, 4 meter, 5 meter, 6 meter sampai yang paling panjang tuh ada yang 7 meter lebih. Tapi gak sampai 8 meter, kalau buatnya ya paling lama seminggu, paling cepat 3 hari,” jelas Rustam.

Selama masa pandemi seperti ini Rustam tidak mengalami kendala apapun namun ia harus menurunkan harga jual perahu.

“Kalau corona seperti ini ga ada masalah sih, aman aja yang beli sama aja, tapi ya kita kasian jua yang nelayan nih butuh perahu, jadi kita turun harga aja,” paparnya.

Setiap unit perahunya, Rutam mengatakan mematok harga hingga jutaan rupiah sesuai besar kecilnya perahu.

“Ya kalau harga sesuai besarnya lagi, nah kalau yang ini 7 meter Rp4 juta tapi bisa kurang, terus yang paling kecil ini 3 meter kena Rp2.5 juta, kalau yang 4 meter dan 6 meter itu bisa Rp3 juta sampai Rp4 juta juga,” terangnya.

Keahlian Rustam dalam membuat perahu sudah tidak diragukan lagi, ini terbukti dari banyaknya pesanan yang diterima.

“Ini juga kalau buat perahu sesuai pesanan aja, tapi setiap hari tuh ada aja yang pesan, nah ini lagi ngebuat pesanan perahu untuk wisata danau di Tengarong, Taman Gubang ada mesan 6 perahu. Ada juga yang pesan dari Makasar, Samarinda, ya paling dekat di sekitaran Anggana ini aja,” jelasnya.

Walau hanya dengan membuat perahu, Rustam masih mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.

“Alhamdulilaah lah dari buat perahu ini anak saya semua bisa saya biayai sekolah semua. Dan semua kecukupan untuk biaya hidup juga bisa terpenuhi semua,” ungkapnya.

Rustam berharap pemerintah setempat langsung memberikan bantuan sehingga tepat sasaran.

“Kalau bantuan ada, tapi terkadang gak mecukupi untuk kami kami yang memang butuh ini, kami sih berharapnya dari pemerintah sendiri mau turuh tangan ke masyarakat dan melihat langsung ke kami ini agar bantuan itu sampai dengan tepat,” harapnya. (yue)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *