Samsun Tinjau Langsung Petani di Kecamatan Tenggarong Seberang, Petani Berharap Adanya Irigasi

Kukar, kaltimnow.id – Wakil Ketua I DPRD Kaltim, Muhammad Samsun meninjau langsung  optiasi lahan sawah di Kecamatan Tenggarong Seberang, sekaligus memastikan pelaksanaan program provinsi sudah sesuai dengan fungsinya.

Muhammad Samsun pun bertemu dengan beberapa kelompok petani dan mendengarkan probelematika dalam produksi lahan sawah. Dimana sampai saat ini mereka masih panen satu tahun dua kali.

“Alhamdulillah dari pak kades dan pak kadus bisa mengcover 200.000 hektar, dan ini berkaitan langsung dengan pangan. Dan menjelang IKN juga. Kami berharap program-program yang bersifat untuk pengembangan ketahanan pangan kita bisa dimaksimalkan ke depannya,” katanya, Selasa (1/12/2020).

Kemudian, ia menjelaskan dengan anggaran 2,5 Miliyar masih jauh dari kata cukup untuk mengolah lahan seluas 200.000 hektar. Tetapi hasilnya sudah bisa dirasakan oleh para petani, walaupun anggarannya bisa dibilang pas.

“Anggaran hanya 2,5 Miliyar bisa mengcover segitu banyaknya. Flyover yang hampir 200 miliyar,dengan itu  bisa membuat lumbung padi. Ini program provinsi dan kita memastikan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedurnya” jelasnya.

Dalam mewujudkan program tersebut, Samsun berharap pemerintah membantu masyarakat bisa mengunakan dana yang seminim itu dengan maksimal.

“Saya yakin peran serta masyarakat, padat karya dan ada nilai-nilai gotong royong, sehingga dengan nilai segitu bisa bermanfaat dan maksimal” tambahnya

Selanjutnya, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk normalisasi sungai, pintu air, jembatan, gorong-gorong, cekdam. Dan kedepan petani bisa lebih produktif, dan dapat mencapai target, tiga kali panen dalam setahun.

“Ada beberapa kegiatan seperti normalisasi sungai 1,5 km kali enam, pintu air, jembatan, gorong-gorong, cekdam. Begitu kondisi kita sawah-sawah ada kerendam, dan sekarang tidak separah yang dulu .Ada satu PR lagi anak sungai ke sungai plajuan, dan kalau kita normalisasi lagi akan los ke tanjung batu. Dan tidak akan sempat terendam, dan bisa produktif setiap saat. Bahkan 3 kali panen dalam satu tahun.” ucapnya

Sungai Plajuan sendiri memiliki manfaat yang besar, Samsun pun menerangkan bahwa sungai tersebut melewati enam desa, dan dimanfaatkan oleh kelompok tani disetiap desa.

“Sungai plajuan sendiri, sehingga apbd provinsi belum bisa masuk kesana dan kita akan koordinasi dengan bws. Karena sungai plajuan melintasi dan manfaatnya bisa berdampak pada lahan persawahan enam desa. 1. Karang Begal, Bukit Raya, Manunggal Raya, Tanjung Batu, Loa Lepuh, dan Bangun Rejo. Untuk kelompok tani disini ada 16.” terangnya.

Ditempat yang sama Kades Buana Jaya, Harnoto, mengatakan untuk sementara ada 400 hektar padi yang produktif. Dan rata-rata satu hektarnya mampu menghasilkan empat ton padi.

“Sementara yang produktif kurang lebih 400 hektar padi, Rata-rata per hektar 4 ton padi dan dikali 200.000 hektar. Dan satu tahun masih dua kali panen. Dulu ya pernah gagal panen. Kami dulu sempat mau potong padi airnya sudah seleher sekitar tahun 2006. Dan itu banjir besar. Sampai sekarang tidak pernah banjir besar,” ungkapnya.

Walaupun masih banyak kekurangan, tetapi setelah adanya program ini pihaknya dan Desa Bukit Raya ke depannya akan lebih meningkatkan kualitas pertaniannya.

“Keluhan para petani, sementara air. Dengan adanya program ini sudah bermanfaat. Berhubung karena hujan terus kita tidak bisa mengelak. Dan kita berharap adanya normalisasi sungai insyallah untuk Bukit Raya bisa maksimal dan meningkat” pungkasnya. (adv/yue/ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *