Samarinda, Kaltimnow.id – Kembali bernostalgia, Good Quarter pertahankan bangunan asli, serta membawa sebuah konsep yang berbeda dan bisa dibilang pertama kali di Kota Samarinda.
Dipilihnya nama Good Quarter, merupakan sebuah rumah tua dengan gaya interior tahun 90an dan sudah tidak digunakan sejak puluhan tahun silam. Sehingga sang owner pun melihat rumah tersebut memiliki sesuatu yang good.
“Pandangan orang kalau rumah tua itu angker, horor, jelek, dan tidak bagus. Siapa yang mau melihat rumah tua. Saya lihat di Samarinda belum ada yang jadikan rumah tua sebagai cafe. Jadi pandangannya buruk, tetapi menurut saya rumah tua ini bagus,” kata Angel, Minggu (27/12/2020).
Dalam merenovasi rumah tua ini, ia mengaku tidak cukup banyak dirombak. Seperti bagian ubin atau lantai, jendela, hingg pintu tetap dipertahankan. Pasalnya saat ia pertama kali melihat rumah tersebut, keadaannya masih cukup terjaga.
“Ini semua masih kokoh, waktu kita datang kesini belum ada yang bocor. Lantai semua masih sempurna makanya untung juga, jadi kita cukup renovasi dari segi dinding bentuk ruangannya kita buat sesuatu yang belum ada sebelumnya. Jadi apapun yang masih bagus kita pertahanin,” jelasnya.
Selain mempertahakan bangunan aslinya, ternyata cafe ini juga membawa budaya Australia yaitu brunch (breakfast and lunch). Brunch sendiri merupakan sebuah bagian budaya yang ada di Kota Melbourne. Warga Australia sendiri tak terbiasa dengan sarapan, hal itu dikarena sekitar pukul 7.00 waktu setempat, mereka sudah masuk kantor.
Melihat tren kopi di Samarinda yang sudah cukup berkembang pesat, Angle pun coba memperkenalkan budaya brunch. Sambil bernostalgia saat ia tinggal di Australia dalam menyelesaikan masa kuliahnya.
“Jadi kita bikin menu brunch itu di weekend, dari jam tujuh pagi sampai jam dua siang. Responnya juga lumayan positif, jadi banyak yang sering Direct Messenger (DM) brunch ada kan? Ada,” ujarnya.
Selain menu brunch itu sendiri, ada menu yang bernaman Sunsed Burger. Dimana menu tersebut merupakan menu kesukaan dari sang suami. Dan Angel pun menyediakannya di Good Quarter.
“Untuk rotinya sendiri saya yang bikin, itu saya hanya bisa buat 22 porsi sedangkan permintaannya sampai 60an. Sekarang kita pakai roti dari suplayer dulu, nanti di bulan Januari 2021 kita mulai pakai roti sendiri lagi,” ungkapnya.
Dalam persiapannya, Angel membutuhkan dua karyawan dalam membuat adonan roti tersebut. Pasalnya roti yang diproduksi menggunakan resep dari dirinya.
“Jadi raginya alami, sebutannya rustic bread, jadi harus dapat pastry chef yang sejalur dengan saya. Kalau basic buat kue memang ada dan saya sendiri asalnya dari nutrisionis,” bebernya.
Ke depan Good Quarter sendiri akan mengarah curated market, dimana para pelanggan dapat membeli produk-produk premium seperti bahan-bahan roti, bumbu olahan, sosis, kentang yang digunakan oleh Good Quarter.
“Jadi area depan ini rencana awalnya bukan tempat makan. Kita melihat suplayer memang punya barang tersebut, tetapi di Kalimantan Timur tidak pernah ada yang ambil. Dan pasarnya di Jakarta dan Bandung, tetapi sejak kita buka, kita banyak ambil,” katanya.
Good Quarter buka setiap hari weekday pukul 10.00 WITA sampai 22.00 WITA, sedangkan weekend pukul 7.00 WITA sampai 22.00 WITA. (yue/ant)