Samarinda, Kaltimnow.id – Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi dihujani interupsi saat menghadiri rapat Paripurna ke-18 DPRD Kaltim, pada Selasa (15/06/2021).
Banyaknya interupsi yang disampaikan oleh fraksi-fraksi terkait proses pengadaan barang dan jasa.
Menaggapi hal tersebut, Hadi Mulyadi berjanji akan sesegera mungkin menyampaikan kepada Gubernur Kaltim Isran Noor untuk melakukan evaluasi kembali.
“Saya akan sampaikan kepada pak Gubernur secepatnya,” janjinya.
Sementara terkait dengan komentar anggota dewan yang menyebut bahwa pembangunan di Kaltim lamban di tahun 2021 ini, mantan Legislator Senayan itu mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak hanya terjadi di Kaltim, namun juga merata hampir di seluruh daerah di Indonesia.
“Persoalan pembangunan, saya kira itu persoalan nasional, bukan hanya persoalan Kaltim saja. Ini dikarenakan sebagai akibat pandemi yang berdampak pada sistemik secara nasional. Sehingga di tahun 2019-2020 utamanya ikut berdampak,” ungkapnya.
Lanjut Hadi Mulyadi, pandemi COVID-19 yang masih melanda menjadi penyebab lambannya pembangunan. Di tengah kondisi seperti ini, ia menyakini Kaltim akan kembali bangkit dari sektor ekonomi, yang dibuktikan dengan kembali “menggeliat” sektor potensial di Kaltim.
“Ekspor impor juga menurun, sehingga berdampak efek domino kepada usaha-usaha yang lain. Insya Allah di 2021 ini semua akan membaik karena sekarang harga karet, sawit dan batubara meningkat, jadi ekonomi di tahun 2021 ini membaik,” sambungnya.
Hadi Mulyadi mengatakan, secara umum dari angka-angka makro ekonomi, Kaltim masih dinilai kurang, namun kata dia secara nasional Kaltim masih jauh lebih baik.
“Untuk angka-angka makro ekonomi secara umum, memang jauh lebih baik daripada nasional. Ada 5 indikasi makro yang lebih membaik dari angka tahun 2020. Itu artinya Pemerintah Provinsi Kaltim sudah bekerja keras untuk itu,” pungkasnya.
Penulis: Chintia