Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Tenggarong, Atih Hayati mencanangkan pelatihan batik bagi ibu rumah tangga (IRT) dalam rangka pengembangan UKM dan ekonomi kreatif.
Menurut Atih, pelaku usaha batik khususnya di Tenggarong masih terbilang sedikit dan jarang ditemui. Padahal Kutai Kartanegara (Kukar) sendiri telah memiliki jenis corak batik yaitu Melayu Kutai yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Disisi lain, saya melihat para ibu-ibu disini memiliki seni menggambar dan untuk motif bisa kita ambil dari keanekaragaman flora dan fauna Kutai,” katanya, pada Selasa (03/08/2021).
Kemudian, melihat potensi yang ada dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), Atih berencana akan membuka pelatihan sebanyak 50 orang.
“Cuman kapsitasnya sekitar 50 orang. Karena kita keterbatasan alat seperti canting, lilin dan biaya,” ungkapnya.
Dengan begitu, diharapkan jika ada para tamu ataupun wisatawan dari luar kota yang berkunjung bisa membawa buah tangan berupa batik Melayu Kutai. Ini pun menunjang ekonomi, terutama bagi para ibu rumah tangga yang masih mengandalkan penghasilan dari sang suami.
“Jadi kedepannya, para tamu yang dari luar tidak bingung mencari oleh-oleh. Itu yang pertama, kedua mengisi waktu luang ibu-ibu. Jadi mereka tidak berharap dari hasil uang sang suami,” harapnya.
Lebih lanjut, Atih yang sudah pernah melakukan membatik menjelaskan bahwa prosesnya tidak harus dengan satu hari jadi. Sehingga para ibu-ibu bisa melakukan dengan cara mencicil, dimulai dari pembuatan pola, mencanting hingga memasak kain batik ketika proses pewarnaan.
“Dan pengerjaan batik ini bisa dilakukan di sambi atau dicicil. Karena proses membatik itu tidak harus satu hari jadi, jadi bisa dilakukan keesokan harinya. Selain itu dari sisi ekonomi, untungnya juga besar. Dan kebetulan saya sudah mencobanya. Saya hitung-hitung untuk biaya pengeluarannya dan penjualannya untung banget 100 persen,” pungkasnya. (adv/ant)
