Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Salah satu pengusaha kue Keminting di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak ingin terpuruk di tengah pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19) yang telah memasuki tahun kedua.
Wanita bernama Bu Inil ini pun terus berkarya di tengah pandemi untuk menciptakan menu baru dari kue keminting dan memasarkannya melalui media sosial (medsos).
“Alhamdulillah setiap hari produksi, dan dari kami kue Kemintingnya ada rasa baru yaitu rasa durian dan kue bolu kering,” katanya, Minggu (19/09/2021) siang.
Ia mengungkapkan, menu baru yang diciptakan masih butuh pengenalan kepada para pelanggan, dimana para pelanggannya masih mengidolakan kue Keminting rasa original.
“Pemesanan tidak begitu banyak. Masih banyak yang memilih original. Faktornya mungkin karena harganya yang sedikit mahal, karena dari harga untuk kemasannya membutuhkan biaya produksi lebih,” ungkapnya.
Bu Inil juga jarang melayani pembeli secara langsung, ia mengarahkan kepada para pelanggannya untuk membeli langsung produknya di sejumlah toko-toko yang telah ia titipkan baik di Tenggarong, Samarinda, Balikpapan, bahkan hingga Sangatta.
“Di medsos saya cuman promosikan aja, karena saya sistem pemasarannya menaruh produk di toko-toko. Jika ada yang bertanya, saya terlebih dahulu menanyakan lokasinya berada dimana, dan mengarahkan ke toko yang terdekat. Jadi tidak harus ke saya, agar pemasarannya berjalan,” paparnya.
Dengan sistem yang ia jalankan, produk kuenya pun dapat terjual secara maksimal. Dan ia pun dapat memproduksi kuenya lebih banyak lagi.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Dinas Koperasi dan UKM Kukar, Dianto menambahkan, pelaku usaha dapat berinovasi atau menciptakan produk baru agar menarik para calon pembeli.
“Jadi jika pengusaha itu dibidang makanan yang diolah dari segi rasanya mungkin tidak hanya original saja, tetapi bisa dilakukan varian rasa buah-buahan,” tambahnya.
Selain varian rasa, Dianto juga menyarankan untuk membuat kemasanan yang menarik dari segi disain dan tidak lupa untuk mencamtumkan logo, nama, nomor telepon hingga alamat lengkap.
“Tujuannya apa, agar nanti pembeli ini bisa ingat dan dikemudian hari bisa membeli produk itu lagi,” katanya. (adv/ant)