Soal Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka, Pemprov Kaltim Ikuti SKB 4 Menteri

Samarinda, Kaltimnow.id – Beberapa pekan terakhir kasus Covid-19 di Kalimantan Timur terus meningkat. Bahkan di sejumlah provinsi pembelajaran tatap muka (PTM) terpaksa dihentikan, demi menjaga kesehatan peserta didik dan penularannya kepada masyarakat lain.

Terkait hal tersebut, pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini belum mengeluarkan instruksi lanjutan terkait PTM.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesra Setprov Kaltim Deni Sutrisno mengatakan, saat ini Pemprov Kaltim hanya melaksanakan PTM sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.

“Di dalamnya telah mengatur tentang ketentuan vaksinasi guru dan pelajar, penyesuaian PTM, kantin, kegiatan ekstrakulikuler, pemantauan dan evaluasi, hingga pengehentian PTM sementara,” katanya saat dihubungi media, Senin (14/02/2022).

Selain itu, pemerintah juga telah mengizinkan pelaksanaan (PTM) terbatas dengan 50 persen kapasitas, dimana daerah yang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.

“Dari edaran Mendagri bagi PPKM level 2, orangtuanya diberi pilihan apakah mempersilakan anak-anaknya tatap muka atau jarak jauh. Seperti Samarinda atau Balikpapan kan PPKM level 2,” kata Deni.

Ia menjelaskan, untuk itu Kaltim menerapkan PTM terbatas 50 persen. Guna mengantisipasi mobilitas anak-anak ketika tengah belajar di sekolah. Apabila ada kasus terkonfirmasi di dalam kelas pun, maka kapasitas kelas akan menjadi 5 persen.

“Evaluasi tentu kami lakukan terus menerus. Sementara, kebijakannya seperti itu. Kalau perkembangannya mulai mengkhawatirkan, akan kita atur lagi. Tapi sekarang kita masih mengikuti SKB 4 Menteri,” terangnya.

Diketahui, dari sejumlah sekolah di Kaltim sementara baru Balikpapan yang melakukan pengetatan hingga penghentian PTM. Persoalan tersebut merupakan buntut dari kian masifnya kasus Covid-19 di Kota tersebut.

Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kaltim per 13 Februari 2022, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 162.228. Sementara dirawat mencapai 2892 dan meninggal 5.462.

Dari seluruh kabupaten/kota, Balikpapan merupakan kota dengan kasus paling tinggi, mencapai 210 orang terkonfirmasi positif Covid-19. (adv/kmf/cintia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *