Samarinda, Kaltimnow.id – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar rapat koordinasi (Rakor) lintas sektoral dalam rangka persiapan Idul Fitri tahun 2022.
Rapat koordinasi dibuka Gubernur Kaltim Isran Noor yang dihadiri Ketua DPRD Kaltim Mamur HAPK dan Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto bersama instansi terkait.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto mengungkapkan bahwa, pihaknya sudah mengikuti rapat instruksi dengan Mabes Polri dan ada beberapa kesimpulan yang harus disampaikan.
“Secara serentak, kami akan menggelar operasi pengamanan dengan sandi Ketupat Mahakam 2022. Operasi akan kami mulai pada 28 April dan diakhiri 9 Mei 2022,” jelasnya, saat konferensi pers usai rakor di Hotel Senyiur Samarinda, pada Selasa (19/04/2022).
Dirinya menegaskan, ada instruksi dari pusat bahwa di luar rentang minggu operasi yang berlangsung 12 hari itu, pihaknya akan menyelenggarakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan. Mulai 14 April dan setelah 9 Mei 2022.
Instruksi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), masyarakat yang mudik diimbau untuk lebih dulu berangkat. Hal itu dikarenakan mudik tahun ini akan sangat masif, dari hasil survey Kemenhub akan ada 80 juta yang akan melakukan mudik.
“Jadi yang kira-kira tidak memiliki pekerjaan yang urgent atau masyarakat yang kerja swasta, atau bekerja freelance itu lebih dulu berangkat. Sebab tahun ini diprediksi mudik sangat masif,” lanjut Imam.
Pergerakan mudik di Kaltim dipastikan akan terkelola dengan baik. Sebab setiap tahun Idul Fitri di Kaltim, akan ada juga yang mudik ke Jawa dan Sulawesi. Termasuk dari Sulawesi dan Jawa juga ke Kaltim. Namun persentasenya, ujar Imam, tidak begitu signifikan.
“Tidak kalah pentingnya, capaian vaksinasi harus terus ditingkatkan. Khususnya booster. Di Kaltim akan kami kebut hingga bulan Juli nanti. Sehingga jika akan mudik bisa lebih aman,” bebernya.
Imam mengingatkan, saat mudik, masyarakat diwajibkan sudah menerima dosis vaksin. Misalnya bagi pemudik yang menggunakan transportasi pesawat terbang, harus terpenuhi vaksin dosis 1, 2, dan booster. Bagi yang sudah booster, dipastikan aman dan tidak dilakukan pemeriksaan.
“Tapi kalau hanya menerima vaksin dosis 1 dan 2, harus melakukan tes rapid antigen. Sedangkan yang masih menerima vaksin dosis 1 harus menyertakan bukti tes PCR. Buktinya harus dibawa,” tambah Imam.
Nantinya kurang lebih 1.700 personel akan diturunkan untuk pengamanan selama menjelang Idul Fitri. Personel berasal dari pemangku kepentingan terkait hingga TNI-Polri. Seluruhnya akan menyebar di 51 pos pengamanan yang disediakan. Pos pengamanan dan pelayanan akan didirikan di mal hingga pelabuhan. Termasuk di titik-titik konsentrasi massa.
Selain itu, terkait dengan pawai takbiran di malam terakhir ramadan, Imam menyarankan untuk ditiadakan dengan asalan keamanan.
“Sementara untuk pawai takbiran saya sarankan di mesjid saja. Menurut kami dari segi keamanan sebaiknya takbir keliling itu ditiadakan. Saya pikir cukup di mesjid saja karena juga sudah cukup banyak rumah ibadah tersebar untuk melaksanakan syiah dari masjid,” paparnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor dalam sambutannya mengaku bersyukur dengan kondisi keamanan di wilayah Kaltim yang masih terpelihara dengan baik dan tidak adanya gangguan konflik antar masyarakat.
“Kami bersyukur masyarakat tetap bisa menjaga lingkungan dengan kondusif meski penduduk Kaltim sangat heterogen. Saya meminta aparatur Dishub dan Satpol PP untuk berpartisipasi mengantisipasi kondisi keamanan dan ketertiban saat Lebaran 2022 di Kaltim,” ucap Isran Noor. (adv/kmf/cintia)