Samarinda – Perayaan Cap Go Meh, Art & Culture Festival di Buddhist Centre Samarinda berlangsung meriah, pada Sabtu (15/02/2020) malam.
Acara yang berlangsung dua hari, 15-16 Febuari 2020 tersebut dimeriahkan mulai dari Atraksi Barongsai, Seni Berubah Wajah, Tarian Naga, Seni sulap by Sun Wu Kong & Pat Kai, Cai Shen berkeliling bagi-bagi berkah hingga Bazaar Vegetarian.
Perayaan Cap Go Meh ini tidak hanya diikuti oleh etnis Tionghoa saja, namun banyak juga masyarakat umum yang ikut menyaksikan kemeriahannya.
Ketua Buddhist Centre Kaltim Pandita Hendri Suwito dalam sambutannya mengatakan, perayaan imlek yang dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia ini membawa banyak pesan yang bisa dirasakan dan dirayakan secara bersama-sama.
“Pesan imlek pada puncak perayaannya merupakan cerminan dari kebahagian, kegembiraan dan kesukacitaan yang pada sejatinya harus dibagikan kepada semua pihak,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa budaya ini harus menjadi penyemangat bagi kita untuk membangun peradaban yang baru, moralitas yang baru, konsep nilai hidup yang baru dan membangun paradikma yang baru.
“Besar harapan kami yang datang pada event ini akan pulang dengan membawa banyak mamfaat dan kebaikan. Ini menjadi bagian dari silaturahmi kami secara tulus,” katanya.
Sementara itu Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi yang hadir dalam acara ini mengatakan, acara ini merupakan bentuk persatuan kesatuan bangsa.
“Jadi jangan melihat acara malam ini sebagai festival, karena kehadiran warga Hindu, Katolik, Protestan, Islam, Tionghoa dan warga lainnya ditempat ini menunjukan warga Kalimantan Timur terus bersatu dalam negara kesatuan RI. Ini harus di pertahankan sebagai penopang Kaltim sebagai IKN,” jelasnya. (kmn)