Samarinda, Kaltimnow.id – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor menyatakan bahwa Flora dan Fauna disekitar kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dipastikan aman selama pembangunan IKN.
Pernyataan tersebut disampaikan Isran saat menjadi narasumber di dialog nasional Expose pembangunan Hijau Kaltim, di Hotel Mercure Samarinda, pada Rabu (08/06/2022).
Meskipun Isran mengakui bahwa nanti dipastikan ada beberapa pepohonan yang terinjak selama proses pembangunan, tetapi pemerintah telah melakukan evaluasi dan bobot penilaian antara yang rusak dan diperbaiki. Ternyata, lebih banyak bobot nilainya dari segi perbaikannya.
“Jadi nanti di situ benar-benar hutan, saya yakin ini hutan. Kota berada dalam hutan. Di sana sudah ada orangutan, bekantan, burung-burung, buaya, baik di darat maupun air,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut Bendahara Majelis Organisasi Daerah Nasional (MODN) Mahfudz Ghozali setuju dengan pernyataan Gubernur Kaltim, namun dirinya menegaskan penerapan undang-undang dan regulasi serta lingkungan hidup harus diperkuat, terutama untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kawasan IKN.
“MODN sendiri setuju dengan beliau hanya di satu sisi yang harus diperkuat adalah masalah undang-undang regulasi. Terutama menjaga kelestarian flora dan fauna,” tegasnya.
“Karena apa yang dikatakan Gubernur, dalam hal ini pasti didukung. Karena bahasa beliau, pasti sudah dapat kepastian dari pusat,” ungkap Mahfudz.
Sehingga, bentuk pengawasan pun akan terjaga. Kalau bisa, merevisi lagi regulasi tersebut yang bisa kompatibel dengan pembangunan IKN. Selain itu, seluruh tatanan masyarakat pun perlu berkontribusi dalam pelestarian habitat tersebut. Semacam bentuk pengawasan.
“Yang harus diperkuat di sini adalah sisi dari pada masyarakat sendiri. LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), ormas-ormas untuk memantau flora dan fauna di sekitar IKN,” bebernya.
MODN berharap agar pembangunan IKN berjalan lancar dan tidak lewat dari target yang ditentukan. Dan MODN siap untuk mengawasi dan berkontribusi guna menyongsong IKN Nusantara.
Penulis: Cintia Rahmadani
