Desmond Mahesa Pertanyakan Fungsi Kompolnas, Mahfud MD: Terserah DPR

Jakarta, Kaltimnow.id – Kasus kematian Brigadir J hampir dua bulan tak usai-usainya menjadi pembahasan dan perbincangan diseluruh masyarakat Indonesia. Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Desmon Mahesa pun pertanyakan fungsi dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kepada Mahfud MD selaku Ketua Kompolnas.

Menurut Desmon, hadirnya Kompolnas atas kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat memiliki peran seperti public realations atau PR untuk Polres Jakarta Selatan.

“Persoalannya adalah pada saat salah seorang anggota Kompolnas cuma jadi PR Polres Jakarta Selatan, ternyata itu salah, ini kan luar biasa, dalam catatan sebenernya Kompolnas ini perlu nggak?,” ungkap Desmond dalam rapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Mahfud MD yang turut hadir pada rapat tersebut pun menjawab secara gamblang, atas pertanyaan dari Desmon mengenai tugas dari Kompolnas itu sendiri.

“Kompolnas itu pengawas eksternal Polri, jadi dia mitra, saya waktu ketemu pertama sebagai Kompolnas, saya bilang ke Kapolri kalau saya tidak akan menjadi musuh, kita kerja sama saja, kalau ada masukan sampaikan, kalau Bapak ada keluhan apa ke Kompolnas, sampaikan. Kami menempatkan diri sebagai mitra,” jelas Mahfud.

Kemudian, Desmon yang mendengar penjelasan penjelasan dari Mahfud MD kembali mengatakan, jika hanya sebagai mitra, maka Kompolnas tidak ada bedanya dengan legislatif (DPR).

“Kalau kapasitasnya hanya jubir, ya tidak perlu ada Kompolnas,” tuturnya.

Mahfud kemudian menjawab pernyataan Desmond dengan mempersilakan DPR untuk membubarkan Kompolnas.

“Terserah Bapak. Kan yang buat Kompolnas ada ini kan DPR yang buat. Kalau mau dibubarkan, bubarkan aja, silakan saja,” tandas Mahfud.

Dikutip dari berita sebelumnya, Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto sempat menyatakan ke masyarakat bahwa Brigadir J tewas akibat insiden tembak menembak antar sesama anggota polri. Kejadian itu merupakan buntut dari percobaan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Benny Mamoto memperoleh informasi tersebut dari Polres Metro Jakarta Selatan. Kendati demikian, Polri menyebut isu itu tak benar.

Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa korban ditembak, bukan saling tembak.Sedangkan Ferdy Sambo merupakan otak dari pembunuhan berencanaitu.

Sejurus dengan itu, polisi juga tidak menemukan tindak pidana pelecehan seksual sehingga laporan istri Sambo disetop.

Benny pun meminta maaf telah mengeluarkan pernyataan versi Polres Metro Jakarta Selatan itu ke publik. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *