Samarinda, Kaltimnow.id – Kenaikkan BBM yang diumumkan oleh Presiden Jokowi mendapatkan imbas diseluruh sektor, terutama transporasti umum. Di Samarinda, tarif angkutan kota (angkot) direncanakan ikut naik.
Menanggapai hal tersebut, Kepala Dishub Kota Samarinda menjelaskan akan mengadakan rapat bersama perwakilan dari organda angkot.
“Minggu depan kita akan mengadakan rapat, karena sebelumnya ada perwakilan dari mereka yang datang ke kami untuk mengusulkan harga baru,” katanya, Jumat (9/9/2022).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk saat ini jumlah armada angkot hanya tersisa 500 unit. Dimana sebelumnya berjumlah 1.500 unit.
“Sekarang sisa 500, faktornya karena penumpang mulai beralih ke moda transportasi lain. Sehingga pendapatan mereka berkurang, selain itu ada yang beralih menjadi angkot pribadi tidak berplat kuning,” jelasnya.
Secara terpisah, Laila Fatihah anggota DPRD Kota Samarinda mengungkapkan, pihak pemerintah harus menanggapi secara serius menangani permasalahan ini. Pasalnya jika tidak ditangani secara serius, maka Samarinda akan mengalami kemacetan seperti di kota-kota besar lainnya.
“Tentu ini akan menyebabkan kemacetan seperti di Jakarta sana. Melihat IKN sendiri sudah ada disini, maka harus dicarikan solusinya,” lugasnya.
Lebih lanjut dirinya menuturkan, pemerintah melalui dinas terkait dapat mencari solusi seperti penerapan pada jam-jam tertentu.
“Ada satu aturan diwajibkan pada jam kerja atau jam-jam tertentu berangkat kerja dan pulang kerja tidak dibolehkan menggunakan kendaraan pribadi. Misalnya di Jakarta sudah menerapkan genap ganjil, nah di Samarinda bisa menerapkan di jam-jam tertentu saja. Untuk sekolah, bisa menyediakan bus jemputan,” tuturnya.
Dirinya pun terbuka jika pemerintah ingin mengadakan hiring bersama dalam mencari jalan keluar mengantisipasi kemacetan serta meningkatkan fasilitas angkutan umum.
“Tentunya kita akan hiring dengan dishub dan pemkot, dimana mereka pastinya punya ide untuk mengantisipasi hal-hal tersebut,” pungkasnya. (Ant).