Program Double Track Disiapkan, Ada 10 SMA di Kaltim Jadi Piloting Pertama

Samarinda, Kaltimnow.id – Pada tahun 2022, Kurikulum Merdeka akan diterapkan di seluruh sekolah. Dengan salah satu pengembangannya berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.

Dengan sistem pembelajaran saat ini, terkhusus untuk jenjang SMA/SMK sederajat, diketahui lebih fleksibel, dengan menggunakan salah satu turunannya adalah sistem double track, agar dapat menunjang keterampilan siswa-siswi lulusan SMA/SMK sederajat, yang tidak mampu atau tidak berkeinginan melanjutkan pendidikannya hingga ke jenjang perguruan tinggi.

“Ada juga anak-anak yang memang dari awal punya kemampuan tapi cita-citanya tidak ke Perguruan Tinggi. Jadi anak-anak ini dengan kurikulum double track SMA, kita akan berikan keterampilan yang bersertifikat,” ujar kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Kurniawan, saat ditemui media, pada Selasa (13/09/2022).

Terkhusus, Kaltim sendiri penerapan sistem double track ini terus di sosialisasikan oleh Disdikbud Kaltim. Setelah sebelumnya melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dipastikan ke depannya akan ada pelatihan khusus bagi para guru, menerapkan sistem double track seperti di Jawa Timur.

“Yang kita sepakati itu peningkatan mutu di bidang akademik maupun keterampilan, dimana double track ini kita bekerja sama dengan pihak ITS, nanti pihak ITS akan membantu kita membuat kurikulum,” jelasnya.

“Lalu kami juga akan memberikan training kepada pendidik dan guru-guru yang akan menjadi piloting dari kurikulum double track. Jadi untuk tahap jangka pendek double track ini dimana kita coba untuk diterapkan di sekolah menengah atas, jangka menengahnya nanti di sekolah menengah kejuruan,” lanjut Kurniawan.

Dirinya juga mengaku, hal tersebut menjadi salah terobosan dari pihaknya dalam mendukung kurikulum merdeka belajar. Sebagai langkah awal, untuk ke depannya akan ada beberapa sekolah yang menjadi piloting (percontohan) untuk menerapkan double track.

“Khususnya di sekolah-sekolah 3T (terluar, terjauh, terdalam) yang kami utamakan,” ungkapnya.

Untuk jangka pendek ini, Kurniawan mendahulukan untuk tingkatan SMA yang membutuhkan pengembangan life skill (keterampilan). Sebab selama ini untuk pelatihan life skil memang belum ada diajarkan di SMA, selain pengembangan diri lewat ekstrakurikuler.

Diungkapkannya, sedikitnya ada 10 SMA di wilayah Kaltim yang akan menjadi piloting pertama menerapkan double track.

“Jadi sistemnya ini juga seperti ekstrakurikuler, namun fokus untuk menambah keterampilan mereka. Karena selama ini kan lulusan SMA harus lanjut ke Perguruan Tinggi, namun tidak semua yang mampu. Sehingga life skill sangat bermanfaat untuk mereka agar lebih siap bersaing,” jelasnya.

Hal ini juga menjadi salah satu bagian mewujudkan visi misi Disdikbud Kaltim, dalam mendukung kependidikan anak bangsa. Adapun keterampilannya yang difokuskan dalam double track ini, yaitu mengangkat kearifan lokal.

“Seperti keterampilan tata rias, tata boga atau digital. Nanti dari ITS yang akan memberikan training kepada guru-guru untuk diajarkan lagi ke siswa-siswa,” paparnya.

Kurniawan juga memastikan tim efektif penerapan double track juga tengah bekerja untuk menyusun peraturan Gubernur (pergub). Sehingga ke depannya dalam penerapan double track juga memiliki payung hukum, untuk segera disahkan tahun 2023 mendatang.

“Itu program jangka menengah kami. Untuk jangka pendeknya ini kami kejar untuk menyiapkan SK (Surat Keputusan) untuk 10 SMA yang menjadi piloting, Insya Allah bulan Oktober nanti kami kejar,” tandasnya. (cintia/adv/kominfokaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *