Samarinda, Kaltimnow.id – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Abdul Rofik beri tanggapan soal pasar tradisional yang dirasa kurang berikan kenyamanan terhadap giat masyarakat dalam berbelanja.
Abdul Rofik mengatakan bahwa dirinya tak heran ketika masyarakat lebih memilih mini market atau pusat perbelanjaan modern lainnya. Lantaran memang fasilitas penunjang di pasar tradisional minim sehingga wajar jika hal seperti itu terjadi.
Kendati demikian, Abdul Rofik menuturkan dan berpendapat jika pembenahan terhadap pasar tradisional sudah seharusnya dilakukan oleh Pemkot Samarinda.
“Karena kalau begini-gini terus, orang semakin malas masuk pasar, kondisinya becek desak-desakan,” ungkapnya, pada Sabtu (25/03/2023).
Meski Abdul Rofik mengakui barang di supermarket atau mall cenderung lebih mahal dari barang di pasar tradisional. Tetapi hal ini dinilai sebanding sebab konsumen dapat pelayanan yang baik.
“Makanya pasar yang ada ini sudah seharusnya bisa menjadi pasar modern, pemerintah harus bisa menangkap peluang yang seperti ini,” tuturnya.
Rofik mengakui bahwa dari komisi II DPRD Samarinda juga tengah fokus untuk memberikan pendampingan terhadap para pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di Samarinda.
Dengan disulapnya pasar tradisional menjadi modern, diharapkan produk-produk UMKM itu juga semakin dilirik oleh masyarakat.
“Jadi kita bisa mengurangi tingkat ketergantungan dari luar daerah, karena UMKM kita sudah bisa berkembang dengan masuknya di pasar modern,” jelasnya.
Oleh karena itu dia mengharapkan pendataan UMKM bisa dimulai dari tingkat RT, sehingga ke depannya para pelaku bisnis ini bisa mendapatkan pendampingan.
Seperti diketahui saat ini komisi II tengah menggodok rancangan peraturan daerah khusus untuk memberikan kepastian hukum terhadap perkembangan UMKM.
“Hal ini juga telah ia sampaikan dalam kesempatan sosialisasi raperda pada Februari lalu. Kami ingin ke depannya UMKM ini bisa semakin berkembang dan masuk ke sejumlah pasar modern,” pungkasnya. (mal/adv)