Samarinda, Kaltimnow.id – Anggota komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis, berpendapat bahwa, untuk di Kaltim sendiri kasus stunting perlu ditangani secara terpadu dan beriringan dengan kasus kemiskinan ekstrem.
Menurutnya, berdasarkan data, kurang lebih sebanyak 60 persen dari kasus stunting yang terjadi saat ini beririsan dengan angka keluarga miskin ekstrem. Bahkan, kasus ini turut dipengaruhi faktor kurangnya ketersediaan kebutuhan dasar, akses air bersih, dan fasilitas sanitasi.
“Kita juga harus tahu indikator kemiskinan itu apa saja. Misalnya seperti tidak bekerja dan faktor ekonomi yang tidak stabil,” ungkapnya, pada Selasa (28/03/2023).
Selain itu, kata dia, keterbatasan lapangan pekerjaan juga menjadi salah satu penyulut utama dari timpangnya angka kemiskinan di pedesaan dan perkotaan.
Nanda mengatakan, Pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, harus bersinergi dan membuat banyak program padat karya yang bisa membuka lapangan kerja di Kaltim.
“Jika saya boleh berpendapat, alangkah baiknya pemerintah itu lebih banyak membuat program padat karya yang memang menyasar masyarakat kurang mampu,” harapnya.
Apabila semua pihak saling mendukung, dia merasa bahwa usulan ini dapat terlaksana dan terealisasi dengan baik. Mengingat, kedua kasus ini (kemiskinan dan stunting) saling berhubungan.
“Mengapa saling berhubungan. Kan begini, ada satu keluarga miskin yang punya anak. Nah coba pikirkan, bagaimana mau bicara soal gizi untuk anak tersebut. Apabila untuk makan saja dari hari ke hari dan kedepannya itu belum tentu bisa tertangani dengan baik,” terangnya.
Maka itu, Politikus PDI Perjuangan Dapil Kota Samarinda ini meminta agar pemerintah bisa melaksanakan kegiatan positif secara berkesinambungan hingga angka kemiskinan ekstrim dan stunting turun sesuai target.
“Maksudnya, penyelesaian masalah kemiskinan ekstrem dan kasus stunting harus dikeroyok bersamaan,” kata Nanda.
Sebab, lanjut dia, Pemerintah tidak bisa mengatasi masalah stunting saja kemudian mengabaikan kemiskinan ekstrem. Akan tetapi, persoalan kemiskinan ekstrem juga harus diperhatikan seiring pengentasan stunting.
“Diharapkan dari sisi pemerintah bisa lebih giat menggencarkan berbagai program dalam proses pembangunan kedepan,” pungkas Nanda. (tia/adv/dprdkaltim)