Samarinda, Kaltimnow.id – Wali Kota Samarinda Andi Harun sebut pejabat dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) harus mempersiapkan diri dalam menghadapi era disrupsi dan perkembangan teknologi digital yang kian masif.
Hal itu disampaikannya pada kegiatan Pembukaan Pengembangan SDM (Pelatihan Umum, Teknis dan Fungsional) bagi ASN dan non ASN di lingkungan Pemkot Samarinda, pada Senin (13/02/2023).
Andi Harun menuturkan bahwa pengaruh global di era sekarang sudah tidak bisa dihindari lagi. Lantas sebagaimana mestinya wajib untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas.
“Dan insitusi pemerintah adalah institusi penting yang segera mungkin harus beradaptasi dengan era disrupsi ini,” terangnya.
Menurutnya, meningkatkan produktivitas itu langkah utama untuk menekan angka kebocoran anggaran menjadi nol. Lalu segi akuntabelnya juga harus seimbang antara pemerintah dan masyarakat.
“Sehingga APBD kita itu menjadi lebar ruang kapasitas, dan kemampuan keuangan kita lebih berbobot,” sambungnya.
Selain itu, Pemkot juga harus memikirkan cara untuk membuat pelayanan publik dengan cepat dan transparan. Sehingga warga ketika mengurus segala sesuatu bisa dimudahkan melalui layanan digital. Dikatakannya juga kalau transaksi sekarang harus lebih efisien dan tepat sasaran.
“Warga mengurus segala sesuatu tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam jam untuk menyelesaikan tujuannya. Karena adanya antrian dan kendala lainnya. Jadi kita harus bisa menyelesaikan hanya melalui rumah saja, barcode keluar langsung selesai, itu yang kita inginkan,” tegasnya.
Oleh karena itu, mulai dari sekarang pihaknya berbenah untuk terbiasa melakukan transaksi non tunai. Terlebih lagi di bidang UMKM harus mampu masuk dalam setiap market place.
“Dunia usaha UMKM kita tantangannya adalah masuk di ruang market place supaya tidak mengandalkan penjualan konvensional, jadi dari luar negeri mau membeli ornamen Dayak atau yang lain bisa dimudahkan hanya melalui transaksi digital,” sebutnya. (mal/adv)
