Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Kompetisi Firefighter Volunteer Game Competition dalam rangka Ramadhan Siaga memasuki minggu kedua dengan jumlah peserta yang terus bertambah. Jika pada minggu pertama hanya diikuti beberapa tim, kini sebanyak 23 tim berpartisipasi dalam ajang yang digelar pada Sabtu (15/03/2025).
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmatan) Kutai Kartanegara (Kukar), Fida Hurasani, mengungkapkan bahwa tantangan dalam kompetisi ini semakin bervariasi untuk meningkatkan keterampilan para peserta.
“Tantangannya berbeda setiap minggunya. Seperti yang tadi kita saksikan, pesertanya juga bertambah, ini menunjukkan animo yang luar biasa dari para relawan,” ujarnya.
Menurut Fida, kompetisi ini bukan sekadar ajang pertandingan, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan di antara relawan pemadam kebakaran.
“Setelah melewati tahap pertama di minggu sebelumnya, mereka terus berlatih untuk menghadapi tantangan baru di minggu kedua dan ketiga. Besok malam, mereka akan kembali menjalani pelatihan untuk menghadapi tantangan selanjutnya,” tambahnya.
Setiap tantangan dalam kompetisi ini dirancang untuk melatih fisik, teknik, serta keterampilan para relawan. Selain kecepatan dan ketepatan, kehati-hatian serta kekompakan tim tetap menjadi prioritas utama.
“Nantinya, di tahap ketiga, akan ada simulasi penyelamatan korban. Mereka akan belajar cara membawa korban, memperlakukan korban dengan benar, hingga memberikan bantuan pernapasan menggunakan boneka RGP,” jelas Fida.
Selain melatih keterampilan teknis, kegiatan ini juga menjadi ajang pembinaan bagi relawan baru, termasuk kelompok Relawan Ruan, yang berfokus pada logistik. Mereka bertugas menyediakan makan, minum, serta kebutuhan lainnya bagi rekan-rekan yang bertugas di lapangan.
“Relawan memiliki berbagai peran yang bisa digerakkan sesuai kebutuhan. Ada yang bertugas di lapangan, ada juga yang mendukung dari sisi logistik,” katanya.
Fida menegaskan bahwa seluruh relawan dalam kompetisi ini bergerak atas dasar kemanusiaan dan keikhlasan, bukan untuk mencari keuntungan.
“Semua ini dilakukan atas dasar ibadah dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,” pungkasnya. (adv/diskominfokukar/rob)