Bahaya Virus Antraks, Hewan Ternak di Gunungkidul Mati

Yogyakarta, Kaltimnow.id – Sejumlah hewan dan masyarakat di Dusun Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul terpapar virus antraks, dimana hewan yang sudah mati sempat dikubur kemudian dikonsumsi dagingnya.

Balai Besar Veterinari (BBVet) Wates usai memeriksa, terdapat 12 ekor ternak terdiri enam sapi dan enam kambing milik salah satu warga Dusun Jati positif terpapar antraks.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan kepada awak media, ada hewan yang dibeli dari luar dusun dan hasik pembiakan dari peternak setempat enam sapi dan enam kambing sudah mati semuanya.

Pihaknya pun telah melakukan SOP ketika hewan-hewan tersebut mati, yaitu dengan cara dikubur.

“Dengan SOP hewan yang terserang penyakit kita kubur. Tetapi dari masyarakat ada yang satu digali lagi dan dikonsumsi,” katanya, Kamis (5/7/2023) siang.

Dari enam ekor sapi, ada tiga ekor sapi yang positif terpapar antraks yang kemudian dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

“Sebagian ada yang belum sempat dikubur, dua lainnya sudah mati dan itu dikonsumsi,” jelasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Retno Widyastuti menuturkan, laporan pertama mengenai hewan ternak matu karena sakit di dusun tersebut pada 18 Mei 2023 lalu.

“Ada sapi yang sudah sakit, dan di akhir Mei awal Juli, itu dimakan pertama, kematian itu di Mei. Secara berturut-turut kalau tanggalnya selang beberapa hari,” bebernya Retno.

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan, pihaknya baru menerima laporan pertama kali adanya dugaan penyebaran antraks di wilayah Dusun Jati pada 2 Juni 2023.

Kemudian, pihaknya memberikan antibiotic dan vaksinasi kepada hewan ternak, termasuk melakukan strelisasi wilayah dengan penyemprotan formalin.

“Kemarin pas kesana sudah kami siram, nanti akan kembali lagi untuk mengambil sampel tanah, diujikan apakah positif atau negative (antraks). Jika ada yang masih positif, maka disiram ulang, kalau sudah negative bisa nanti kita cor semen beton agar tidak membahayakan,” ungkapnya.

Kasus penyakit antraks dilaporkan merebak di Dusun Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul. Pemerintah kabupaten setempat menyebut ada 87 pasien positif terpapar dan satu warga meninggal usai terjangkit antraks.

Data itu berbeda dari paparan Kementerian Kesehatan per Selasa (4/7) yang mecatatkan terdapat 93 kasus warga yang diduga terpapar antraks, dengan kasus kematian sebanyak tiga orang. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *