Demi Percepatan Birokrasi, Pemkot Samarinda Evaluasi TTE Universal

Samarinda, Kaltimnow.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar Monitoring Evaluasi terhadap aplikasi Tanda Tangan Elektronik (TTE) Universal, di ruang Mangkupelas Balai Kota Samarinda, pada Jumat (17/11/2023).

Kepala Diskominfo Samarinda Aji Syarif Hidayatullah, yang diwakili Pranata Komputer Diskominfo Samarinda Ronny Tiaka, mengatakan dari hasil evaluasi hari ini terdapat beberapa masukan yang disampaikan, yaitu pertama pada teknis yaitu perlu adanya perbaikan di sistem teikait model draf.

“Kelemahannya di draf jadi surat itu sedikit saja perbedaannya antara surat draft dan surat terbit. Nanti kita akan masukkan watermark itu akan ada bedanya antara surat draft dengan surat yang terbit,” katanya.

Kemudian, tidak adanya notifikasi pada aplikasi, kata dia, selama ini TTE universal saat ingin menyampaikan surat yang perlu ditandatangani tidak ada notifikasi pada aplikasi.

“Jadi operator akan wa-nya manual ke pejabatnya, misalnya dia bikin 5 surat, operator akan kirim ke sistem, lalu dia wa manual ke pejabatnya. Memang selama ini masih manual tidak ada notifikasinya di aplikasi itu,” ungkapnya.

Maka itu, pihaknya berkomitmen akan mengembangkan aplikasi di tahun 2024 pada versi ketiga TTE universal. “Ini kan sudah versi 2 nah nanti ada versi 3,” ujar Ronny sapaan akrabnya.

Kemudian, masukan yang didapat oleh pihaknya, yaitu tentang penandatanganan dilakukan satu-persatu, tidak bisa dilakukan sekaligus beberapa surat.

“Misalnya seperti untuk surat SK honor Pemkot itu ada seribuan lebih SK, itu harus satu-satu tanda tangannya nah itu masukkan dari BPKAD. Jadi nanti kita akan kembangkan biar bisa tinggal dilihat rekapnya baru tanda tangan sekaligus banyak langsung jadi,” tuturnya.

Dia menjelaskan bahwa aplikasi TTE universal ini memang beririsan dengan aplikasi Srikandi yang digunakan oleh seluruh pemerintahan di Indonesia, namun dirinya menyebutkan bahwa aplikasi TTE berbeda dengan aplikasi Srikandi.

“Srikandi ini adalah aplikasi surat keluar masuk nah ini hampir beririsan dengan aplikasi TTE universal, tapi berbeda, kalau Srikandi itu aplikasi manajemen surat seperti pengajuan disposisi, kalau TTE universal tools sifatnya jadi pada saat tanda tangan saja baru dikirim Dia tidak ada proses disposisi makanya berbeda tadi antara TTE dan Srikandi,” jelas Ronny.

Lalu, masukan terakhir yang diterima pihaknya kata Ronny, ialah Diseminasi informasi terkait TTE universal ini ke masyarakat. Hal ini, diakuinya menjadi kelemahan dari pihaknya, pasalnya diseminasi yang selama ini dilakukan hanya untuk kalangan pemerintah.

“Mudah-mudahan tahun depan kalau memang didukung anggaran kami akan lakukan diseminasi ke masyarakat,” harapnya. (adv/diskominfo samarinda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *