Samarinda, Kaltimnow.id – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kaltim bersama DPRD Kukar turun meninjau akses jalan utama yang rusak di beberapa desa di Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Kami langsung turun ke lapangan menindaklanjuti laporan warga Kecamatan Loa Kulu, bahwa ada Infrastruktur yang vital dengan kondisi rusak parah,” ucap, Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun, selaku kepala rombongan, Kamis (21/01/2021).
Jalan akses tiga desa yakni Desa Jembayan Dalam, Lung Anai dan Desa Sungai Payan mengalami rusak parah.
Samsun mengatakan, terdapat lima kubangan besar yang menggerogoti jalan sepanjang 2 Km. Padahal, jalan tersebut baru selesai setahun dikerjakan yakni pada penghujung tahun 2019.
Kemudian di sisi lain, ada beberapa jalan yang belum di aspal atau rusak, kondisi ini ditaksirnya menghantui jalur sepanjang 3 Km.
Selain itu, Samsun mengatakan bahwa pihaknya melakukan tinjauan di jembatan Sungai Payang. Jembatan yang merupakan akses utama ke Desa Sungai Payang dan Long Anai ini sebutnya, berada dalam kondisinya yang lebih memperhatinkan.
Sejak dibangun pada tahun 1974, Jembatan dengan konstruksi kayu Ulin ini diketahui baru sekali di renovasi yakni pada tahun 1995.
Politisi PDI Perjuangan ini mengaku khawatir jembatan akan roboh Jika tidak cepat diperbaiki. Terlebih, kondisi dua tiang penyangga jembatan model gantung tersebut tampak tidak lagi kokoh.
“Jika kondisi debit air yang tinggi, saya khawatir akan roboh,” pungkasnya.
Oleh sebab itu, Samsun menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengumpulkan Stakeholder terkait seperti perwakilan perusahaan untuk mencari jalan keluar persoalan.
Bersama 15 perusahaan yang terdiri 5 pemilik dan 10 kontraktor, Samsun mengatakan pertemuan tersebut sudah menghasilkan dua solusi.
Pertama dalam jangka waktu pendek, perusahaan yang beroperasi sekitar wilayah akan membantu perbaikan. Pihaknya memberi waktu satu minggu kepada perusahaan.
“Untuk renovasi itu anggaran sekitar Rp400 juta. Perusahaan sepakat akan bergotong royong,” paparnya.
Kedua, untuk jangka panjang, Pemda akan melakukan alokasi anggaran renovasi melalui Bankeu (Bantuan Keuangan), dan APBD Kukar agar jalan dan jembatan tersebut diperbaiki.
“Tidak menutup kemungkinan juga DAK, tapi peluang tahun ini kecil karena APBD sudah selesai diketuk semua. Paling cepat perubahan 2021, lebih amannya lagi APBD murni 2022,” terang Samsun.
Kendati demikian, Samsun menjelaskan belum mengetahui jumlah pasti nominal kontribusi perusahaan dan perbaikan jangka pendek. Sebab, pihaknya masih menunggu perhitungan dari Dinas PU Kukar.
“Setelah kalkulasi anggaran dibuat. Pak Bupati Kukar akan buat rekomendasi tentang nominal yang akan ditanggung tiap tiap perusahaan,” pungkasnya. (mel)