Samarinda, Kaltimnow.id – Dinas Perdagangan Kota Samarinda mengimplementasikan Operasi Pasar Beras Murah di setiap kecamatan untuk merespons kenaikan harga pangan di Indonesia.
Meskipun upaya ini dianggap sebagai solusi sementara, anggota Komisi II DPRD Samarinda, Kamaruddin, menyoroti bahwa hal tersebut tidak menuntaskan akar permasalahan yang mendasari kenaikan harga pangan.
“Ini hanya solusi jangka pendek, dan kita perlu mengidentifikasi sumber utama yang menyebabkan kenaikan harga pangan,” katanya.
Kamaruddin menyampaikan, harga beras yang melonjak dari Rp 12 ribu sampai Rp 14 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogram sangat membebani masyarakat, serta berimbas pada harga sembako lainnya.
“Permasalahan kenaikan harga komoditas pangan bukanlah isu yang di Samarinda saja, melainkan merupakan tantangan nasional yang memerlukan solusi konkret dari pemerintah,” tegasnya.
Dia mendorong pemerintah untuk memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk distributor, petani, dan akademisi, guna mencari solusi komprehensif terhadap ketersediaan dan harga bahan pokok.
“Kita harus bekerja sama dan bersinergi untuk mengatasi permasalahan ini. Jangan sampai masyarakat terus menerus dibebani dengan harga bahan pangan yang tinggi,” pungkas Kamaruddin. (adv/dprdsamarinda)