Kutai Kartanegara – Rendi Solihin menyambangi Kecamatan Marangkayu dan Muara Badak, pada Jumat (13/11/2020) kemarin.
Kawasan pesisir itu memiliki potensi besar di sektor Sumber Daya Alam (SDM) serta pertanian dalam arti luas. Di sektor pertambangan migas, cukup mempengaruhi perekonomian masyarakat setempat.
Berbagai perusahaan kontraktor migas raksasa sudah puluhan tahun mengekploitasi kekayaan alam di Kukar. Tak ingin bermanja-manja dengan keberadaan di sektor SDM, Rendi Solihin pun mengutarakan gagasan yang dirumuskan bersama Edi Damansyah.
Salah satunya adalah pengembangan industri kreatif dengan berlandaskan kearifan lokal. Pengelolaan pariwisata pun menurutnya menjadi bagian penting dari dua kata kuncu tersebut. Misalnya saja, berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kukar, kunjungan wisatawan ke pantai menjadi penyumbang jumlah wisatawan di Kukar.
Garis pantai pun menjulang dari Kecamatan Marangkayu, Muara Badak, Anggana, Sangasanga hingga Samboja. Jika dikelola dengan baik, maka tidak hanya memberi pemasukan pada daerah, melainkan juga perputaran ekonomi secara langsung.
“Saya ini anak pesisir, rumah saya tidak sampai satu kilometer dari garis pantai. Sejak lama saya melihat banyak potensi yang bisa dikelola oleh masyarakat pesisir. Mari kita hidupkan kembali budaya masyarakat pesisir,” kata Rendi Solihin.
Satu persatu, Rendi Solihin menyebut berbagai potensi kearifan lokal masyarakat pesisir. Mulai dari perikanan, pariwisata, alur lalu lintas laut, tambak dan sebagainya. Jika dikelola dengan baik, maka akan berdampak pada peningkatan status sosial hingga keamanan di Kukar.
“Edi – Rendi ingin menyinergikan potensi-potensi yang ada di pesisir ini. Tidak hanya fokus pada satu sektor, tapi semua sektor yang menjadi potensi kearifan lokal di pesisir,” katanya.
Sejumlah tempat disambangi langsug oleh Rendi Solihin. Beberapa titik kampanye dikunjungi di Marangkayu, seperti Jalan Batu Menetes, RT 17, Desa Sebuntal. Di daerah tersebut, tampak hadir tokoh masyarakat Desa Sebuntal, seperti Haji Muhran dan Haji Pali.
Selanjutnya, kampanye digelar di Jalan Daerng Parani, RT 3, Desa Semangko, Kecamatan Marangkayu atau tepatnya di rumah warga bernama Amir. Selain tim pemenangan, juga tampak hadir tokoh masyarakat lain seperti Buhaera, Warda dan Manrahau.
“Marangkayu punya potensi pertanian yang sangat besar. Dengan teknologi pertanian tentu saja akan meningkatkan hasil pertanian. Tidak lama lagi, kita harapkan bendungan Marangkayu juga bisa meningkatkan hasil pertanian di Kukar,” katanya.
Ia pun menyebut ada 23 program dedikasi Edi-Rendi yang akan disuguhkan untuk kemajuan masyarakat Kukar. Baik di sektor pendidikan, kesehatan, keagamaan, birokrasi pelayanan publik, lingkungan hingga industri kreatif.
Rendi juga memilih beristirahan di kawasan pantai di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak. Kedatangan Rendi Solihin mendapat sambutan hangat pemuda milenial hingga pelaku usaha. Rendi juga sempat menikmati suasana Pantai Panritalopi.
Kawasan pantai yang sedang ramai digandrungi pemuda milenial di Kukar ini, menjadi perhatian pemuda pesisir yang satu ini. Pantai yang dikelola langsung oleh unsur masyarakat ini pun menurutnya layak dijadikan pilot project pengembangan wisata.
“Saya beberapa kali menggelar acara di kawasan pantai di Samboja. Saya melihat warga Muara Badak ini kreatifitasnya sangat tinggi. Pemudanya juga sangat antusias mengembangkan potensi daerah,” lanjutnya.
Para pemuda milenial beserta unsur masyarakat lain pun begitu antusias menerima kedatangan Rendi Solihin. Seorang pengusaha wisata asal Kecamatan Muara Badak mengaku, dirinya memiliki semangat serta frekuensi yang sama terhadap figur Edi – Rendi. Khususnya dalam pengembangan potensi wisata serta mendorong kontribusi pemuda.
“Kukar ini sangat kaya potensi alamnya. Semua topografi ada di Kukar. Baik laut, sungai, danau, dataran tinggi, dataran rendah hingga goa pun juga ada. Pak Haji Rendi sendiri sudah sangat paham soal itu. Jika terpilih, kami harap kepemimpinan Edi-Rendi ke depan bisa semakin menumbuhkan pariwisata di Kukar,” ujar pria yang akrab disapa Daeng Lompo itu.
Sementara itu, Edi Damansyah menyatakan kolaborasi dirinya bersama Rendi Solihin, akan dipastikan memiliki manfaat yang besar. Upaya keberlanjutan program yang disiapkan, juga merupakan bagian dari aspirasi masyarakat.
“Jadi tidak hanya keinginan kami, tapi program ini juga kepentingan bersama dan juga berasal dari keinginan masyarakat luas,” kata Edi Damansyah.