Gelar Sosbang, Ananda Pesan Pertahankan Sikap Saling Menghargai

Samarinda, Kaltimnow.id – Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) menjadi salah satu cara pemerintah untuk memberikan pengetahuan dan memperkuat 4 konsensus wawasan kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai pedoman yang penting bagi warga negara Indonesia.

Untuk itu, sebagai wakil rakyat, anggota DPRD provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini sedang gencar melaksanakan Sosbang di daerah pilihannya (Dapil) masing-masing, agar seluruh kalangan masyarakat dapat memupuk rasa cinta tanah air.

Begitupun dengan, anggota komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis, turut menggelar kegiatan Sosbang tersebut di Samarinda, Kelurahan Sempaja Selatan, kecamatan Samarinda Utara, pada Sabtu (10/12/2022).

“Kegiatan ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menguatkan, dan menanamkan pemikiran rasa cinta akan tanah air, serta menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila kepada anak muda bangsa,” sebutnya.

“Sosbang hari ini disambut baik oleh masyarakat. Saya sangat mengapresiasi semangat warga ini untuk mendapatkan pembekalan, serta pemahaman tentang pentingnya empat konsensus/pilar kebangsaan,” sambungnya.

Nanda sapaan akrabnya mengungkapkan, bahwa empat konsesus tersebut, menjadi kunci dalam menjaga dan membangun bangsa.

“Empat konsensus/pilar ini adalah hal yang sangat Fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita,” ucapnya.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-Perjuangan Kaltim itu menyebut, jika bangsa ini ingin terus ada maka sosialisasi kebangsaan harus terus dilanjutkan.

Dirinya mengatakan, di era digital sekarang, dimana tidak lagi mengenal batas akibat teknologi yang semakin canggih masyarakat perlu dibentengi dengan pemahaman yang komprehensif.

“Hal ini agar masyarakat dihindari dari pemahaman buruk yang mampu memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” ucapnya.

Dirinya juga berpesan kepada masyarakat agar terus mempertahankan sikap ke gotong royongan dan rasa saling menghargai antar sesama.

“Ada teman susah dibantuin, itu kekuatan kita, NKRI harus dijaga. Kita juga harus selalu waspada kepada faham-faham radikalisme yang saat ini sangat gampang diakses, maka itu harus kita jauhi,” tandasnya.

Sementara itu, narasumber sosialisasi kebangsaan kali ini, Nanda turut menghadirkan Ronald Stephen, untuk menjelaskan lebih rinci dari 4 pilar kebangsaan Indonesia itu.

Ronald juga mengungkapkan, bahwa kokohnya NKRI hingga sekarang ini sebab empat konsensus kebangsaan telah menjadi perekat dalam kehidupan bernegara.

Dirinya menyatakan bahwa telah hidup dalam sanubari masyarakat Indonesia, sehingga segala kemajemukan yang ada dapat menjadi sumber kekuatan utama.

“Di negara lain banyak yang terpecah pecah padahal tidak semajemuk di Indonesia, kita bersyukur di Indonesia rasa persatuan masih kuat, ini yang mesti dipertahankan,” pungkas Ronald.

Penulis: Cintia Rahmadani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *