Penajam Paser Utara, Kaltimnow.id – Harapan baru menyelimuti para pramuwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim. Sejak pengumuman penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN). Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) cabang PPU, yang terbentuk pada 2019, kini aktif memetakan potensi wisata daerah untuk mempersiapkan lonjakan pengunjung di kawasan tersebut.
Namun, Ketua HPI PPU, Muhammad Agung Kisbullah, mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi tidaklah ringan.
“Sebagai organisasi profesi, ruang lingkup kami sebenarnya kecil. Kami melihat banyak potensi yang belum siap karena perlu banyak pembenahan,” ujar Kisbullah.
Ia menjelaskan, sejak berdiri, HPI PPU harus melewati masa-masa sulit, terutama saat pandemi Covid-19 yang membuat sektor wisata setempat nyaris terhenti.
Di PPU sendiri terdapat beragam destinasi wisata alami yang menyimpan potensi besar. Di antaranya Pusat Penangkaran Rusa Sambar, Wisata Hutan Mangrove Kampung Baru, dan Pulau Gusung yang populer akan pantainya.
Ada juga Desa Mentawir dengan ekowisata mangrove, Desa Babulu Laut yang dikenal dengan hasil laut berlimpah dan plankton biru yang memikat di malam hari, Air Terjun Tembinus, hingga Bukit Bangkirai. Namun, minimnya infrastruktur dan fasilitas penunjang membuat pengembangan wisata ini tersendat.
Selain itu, profesi pemandu wisata masih jarang diminati di PPU, dengan jumlah anggota HPI yang kian berkurang.
“Awalnya ada 22 anggota, tapi sekarang hanya bisa dihitung jari. Faktor lain yang memperlambat pertumbuhan profesi ini adalah rendahnya minat wisatawan menggunakan jasa pemandu,” terangnya.
“Kebanyakan permintaan datang dari acara trip yang diadakan Dinas Pariwisata saja, sementara saat libur nasional pun permintaan kadang sepi,” tambahnya.
Meski tantangan terus berdatangan, HPI PPU tetap berkomitmen memperkenalkan dan mengembangkan destinasi wisata di PPU. (mul/adv/disparkaltim)