Samarinda, Kaltimnow.id – Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, mendukung rencana kembalinya Ujian Nasional (UN) sebagai bagian dari sistem evaluasi pendidikan di Indonesia. Menurutnya, kebijakan penghapusan UN perlu dievaluasi kembali karena ujian tersebut berperan penting dalam mendorong semangat belajar siswa.
“Saya pribadi setuju diadakannya UN karena masyarakat kita itu harus ada pemicu atau pendorong supaya mau belajar, harus ditekan dulu,” ujar Ismail dalam keterangannya, pada Jumat (28/02/2025).
Ismail juga membandingkan sistem pendidikan di Indonesia dengan negara lain seperti Finlandia dan Tiongkok. Menurutnya, meskipun Finlandia dikenal memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia dengan menghapus PR dan ujian nasional, model tersebut belum tentu cocok diterapkan di Indonesia.
“Kalau kita bicara tingkat pendidikan yang baik itu di Finlandia, kita lihat kurikulumnya sampai bagaimana Finlandia menjadi yang terbaik. Kita adopsi di sini, hanya saja karakteristik masyarakatnya berbeda,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ismail menyoroti sistem pendidikan di Tiongkok yang dianggap berkontribusi besar terhadap kemajuan ekonomi negara tersebut.
“Kalau kita lihat China saat ini dengan tingkat ekonomi yang tinggi di dunia, pendidikannya dan pembangunannya bagus karena masyarakatnya ditekan, salah satunya dengan ujian. Jadi target dari ujian adalah memicu pelajar untuk semangat belajarnya, bahwa harus ada yang dikejar. Kalau mau lulus, harus belajar dengan baik,” ungkap politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Ismail menambahkan bahwa keberadaan UN dapat meningkatkan mutu pendidikan, mendorong siswa lebih giat belajar, dan menciptakan budaya kompetisi yang sehat di lingkungan akademik.
“Meskipun peniadaan UN pada masa lalu memiliki alasan tertentu, kebijakan ini tidak hanya bisa didasarkan pada tren global semata, tetapi juga pada kebutuhan nyata di lapangan,” tutupnya. (adv/dprdsamarinda)