Kutai Kartanegara, Kaltimnow.id – Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Banyak peninggalan kebudayaan yang hingga saat ini dilestarikan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Untuk melestarikan kebudayaan dibutuhkan pengenalan, pemasaran, dan promosi. Pemerintah Kabupaten (pemkab) Kukar, memberikan kontribusi yang baik dalam menjaga kelestarian kebudayaan Kutai.
Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Kemitraan, Dinas Perindustian, Perdagangan, Koprasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disprindag) Kukar, Zaidah Isnaini memberikan penjelasan tentang menjaga kelestarian kebudayaan yang ada di Kota Raja.
Zaidah mengatakan strategi saat ini untuk menjaga kebudayaan dengan cara memperlitahkan budaya di event-event yang dibuat oleh Pemkab, dan di media-media saat ini.
“Media cetak dan sosial kemudian pameran dan event-event dengan mengikuti pameran. Kita tampilkan produknya dan cara pembuatannya,” ucap Zaidah, pada Sabtu (15/10/2023).
Selain itu, dia mengatakan Bupati Kukar Edi Damansyah menekankan untuk mempromosikan makanan khas tradisional Kutai yaitu “jajak” sama dengan kue.
“Kita digenjot oleh bapak Bupati untuk mempromosikan makanan khas tradisional kutai jajak yang pertama temu kunci, jajak cincing, keminting, roti balok, dodol kertap,” ucapnya.
Selanjutnya, Zaidah mengatakan, selain kuliner ada juga kelestariaanya berupa kerajinan tangan masyarakat Kota Raja.
“Kerajinan itu misalnya, ulap doyo, ada badon tencep sama kerajinan sulam tumpar. Yang lain ada manik-manik dan kerajinan rotan,” ucapnya.
Dari pihak Pemkab juga meminta agar semua yang beketerkaitan dengan kebudayaan Khas Kutai untuk dimintakan Hak cipta brand dari Kota Raja.
“Jadi itu yang dimintakan hak cipta dan brand dari Kutai Kartanegara. Dalam hal ini, kami juga sudah bekerja sama dengan pihak koperasi sebagai pelaku pembina UMKM di Kutai Kartanegara,” pungkasnya. (adv/diskominfo kukar/rob)