Samarinda, Kaltimnow.id – Duta bahasa menjadi salah satu ujung tombak pada generasi muda dalam melestarikan bahasa daerah. Adanya kontribusi dari generasi tersebut menjadikan mereka agen perubahan sekaligus pelopor.
Dengan adanya peran dari Duta Bahasa diharapkan dapat meningkatkan sikap positif dalam berbahasa, hingga mencipatakan berbagai macam karya sastra.
“Kita tuntut mereka untuk selalu meningkatkan kompetensi dalam banyak hal seperti, kebahasaan, kesastraan, literasi, dan bidang lain yang relevan dengan fungsi mereka sebagai mitra kami,” kata Kepala Kantor Bahasa Kaltim, Anang Santosa, pada Jumat (15/10/2021).
Ia menjelaskan dalam mendukung kegiatan tersebut pihaknya juga memfasilitasi Duta Bahasa diantaranya sosialisasi, menambah literasi baca-tulis hingga pengenalan kosakata baku.
“Sosialisasi gemar membaca dan menulis bagi siswa, pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik, pemasyarakatan bahasa dan sastra, peningkatan apresiasi sastra, dan sosialisasi padanan istilah atau kosakata baku. Mereka harus kreatif dalam menyampaikan materi-materi itu sesuai dengan sasarannya,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Muhammad Nurcholis Azhari selaku Duta Bahasa Kaltim dan Kaltara 2020 mengungkapkan tantangan terbesar yang dihadapi adalah menjaga martabat dan kedudukan bahasa itu sendiri di tengah era globalisasi seperti sekarang ini.
“Banyaknya budaya asing yang masuk dan mulai menggantikan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antar masyarakat itu sendiri,” ungkap pria asal Tarakan.
Hal senada juga disampaikan oleh Viola Meilinda Putri Prihastiwi yang merupakan pasangan Duta Bahasa Kaltim dan Kaltara 2020. Dimana sebagai generasi muda, tidak meninggalkan bahasa daerah, justru dirinya mengajak kepada milenial untuk menguasai bahasa asing namun tidak meninggalkan bahasa daerah.
“Meningkatkan peran generasi muda dalam mematangkan fungsi bangsa baik itu bahasa Indonesia, bahasa daerah maupun bahasa asing. Mensosialisasikan bahasa Indonesia dengan baik di ruang publik,” pungkasnya. (ant)