Samarinda, Kaltimnow.id – DPRD Kaltim mendorong ekspor non migas Kaltim dapat tembus hingga mancanegara.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listyono selaku memberikan pandangannya terhadap ekspor non migas.
Agar ekspor non migas bisa sampai ke mancanegara membutuhkan sertifikasi internasional yang diakui oleh negara.
“Pertama begini, jika ada kendala, maka kita lakukan analisis SWOT. Sehingga, kita bisa mengetahui kendala yang dihadapi oleh mereka (pelaku UMKM),” ungkapnya, Jumat (27/10/2023).
Ia menuturkan, pelaku UMKM juga harus berkoordinasi bersama Dinas Koperasi dan Dinas Perdagangan yang kemudian akan dikonektivitaskan ke DPRD Provinsi yang nantinya akan dibantu untuk mencari jalan keluar oleh Komisi II.
Karena hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang ekonomi Kaltim, maka koneksi antara pelaku UMKM dan dinas terkait serta pemerintah itu diperlukan, jelas Tyo.
Selain konektivitas, Tyo juga menyebutkan, hal terpenting dalam kegiatan ekspor barang adalah dengan memperhatikan kualitas agar mampu bersaing di pasaran.
“Kualitas juga penting, bukan hanya kuantitas. Baik kegiatan impor maupun ekspor, pelaku UMKM harus memproduksi barang yang punya kualitas sehingga memiliki nilai kompetitiveness,” tambah Tyo.
Lebih lanjut, Tyo mengharapkan agar seluruh pelaku UMKM lebih meningkatkan strategi marketing terutama strategi branding.
Karena branding merupakan bagian terpenting dalam membangun sebuah usaha.
Dengan branding maka suatu produk akan memiliki image, sehingga konsumen dapat membedakan antara produk satu dengan produk lainnya.
“Rata-rata produksi non migas kita memiliki potensi, seperti kerajinan dan sarung. Tetapi, menurut saya brandingnya masih belum powerfull. Itu yang harus dimaksimalkan, supaya produk kita mampu bersaing di pasar internasional,” tutupnya. (tia/adv/dprdkaltim)