Samarinda – Selama pendemi virus corona, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem online atau sistem dalam jaringan (daring) sejak bulan Maret 2020.
Ketua Komisi IV DPRD Rusman Yaqub meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi dan jalan keluar agar pembelajaran tatap muka dapat berlangsung pada Januari 2021.
“Pembelajaran jarak jauh yang diterapkan ini sangat tidak efektif. Belajar secara daring akan menimbulkan efek kurangnya bersosial. Artinya, siswa tak mau tahu lingkungan sosialnya, cenderung egois dan hanya fokus pada gadgetnya,” katanya.
Rusman memberi saran, KBM dapat dikolaborasikan antara pembelajaran jarak jauh atau secara daring dengan tatap muka.
Sementara itu, dampak yang sangat berbahaya kata Rusman, yakni berpotensi adanya para siswa banyak yang putus sekolah karena sebagian siswa ada yang fokus ikut membantu orangtuanya bekerja. Termasuk tidak menutup kemungkinan adanya tindak kekerasan terhadap siswa selama di rumah.
“Andaikan bertahan dengan konsep jarak jauh, maka risiko jangka panjangnya banyak, akan kehilangan momen membangun kepribadian anak didik,” pungkasnya.
Rusman menambahkan, jika aktifitas belajar mengajar tatap muka kembali berjalan, setidaknya pemerintah memberikan fasilitas dan mengikuti protokol kesehatan covid-19. (adv/zul)