Samarinda, Kaltimnow.id – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, mengungkapkan pentingnya peningkatan sarana dan prasarana untuk sekolah penyandang disabilitas di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Meskipun sekolah penyandang disabilitas berada di ranah provinsi, kota Samarinda telah menyiapkan 155 sekolah inklusi mulai dari tingkat paud hingga SMA.
“Mereka harus mengikuti kurikulum umum, dan kami perlu memperhatikan pengembangan kurikulum yang sesuai untuk anak-anak ini,” kata Sri Puji Astuti.
Sarana dan prasarana juga menjadi fokus penting dalam mendukung pendidikan anak-anak penyandang disabilitas.
Selain itu, Sri Puji Astuti mengakui
kurangnya sumber daya manusia (SDM) guru pendamping khusus untuk sekolah inklusi.
“Kami masih memerlukan peningkatan dalam SDM ini. Kami perlu melatih guru-guru pendamping khusus yang dapat memberikan perhatian individual kepada anak-anak ini,” ucapnya.
“Sekarang lebih banyak anak inklusi yang terdaftar, namun SDM pendamping khusus masih terbatas, kami perlu mempertimbangkan insentif tambahan atau perbaikan sarana prasarana,” sambungnya.
Sri Puji Astuti juga menekankan pentingnya dukungan dari masyarakat untuk anak-anak penyandang disabilitas. Dia mengajak agar anak inklusi tidak disembunyikan, melainkan didukung dan ditampilkan kepada masyarakat.
“Masyarakat memiliki peran besar dalam memberikan dukungan kepada orang tua anak inklusi. Dengan berbagi pengetahuan dan memahami kebutuhan mereka, kita dapat membantu anak-anak ini untuk melanjutkan hidup mereka dengan lebih baik,” tutup Sri Puji Astuti. (adv/dprd samarinda)