Samarinda, Kaltimnow.id – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) telah mendeklarasikan Persiapan AJI Kota Samarinda, melalui Virtual bersama 18 anggota AJI, pada Sabtu (13/2/2021).
Dalam deklarasi turut dihadiri oleh Ketua Umum AJI Indonesia Abdul Manan bersama dengan Sekjen AJI Revolusi Riza.
Dijelaskan pada rilis yang di keluarkan oleh AJI, dalam musyawarah mufakat, Nofiyatul Chalimah ditunjuk sebagai tonggak kepemimpinan Persiapan AJI Kota Samarinda. Sebelumnya diketahui Nofi sappaan akrabnya, adalah kordinator AJI wilayah Samarinda.
Selain itu, Nofiyatul akan dibantu Fitri Wahyuningsih asal Bontang, dan Bendahara oleh Sammy Laurens yang masuk dalam bagian media Disway Kaltim.
Dalam sambutannya Abdul Manan mengaku, dirinya cukup senang mengetahui cakupan AJI di Kalimantan Timur (Kaltim) semakin luas. Dalam penyampaiannya itu, Manan sapaan akrab Ketum AJI, bahwa AJI tidak mengejar kuantitas anggota, melainkan lebih kepada kualitas. Hal itu lantaran AJI memiliki panji-panji yang mesti dijaga oleh anggota AJI, diantaranya kode etik jurnalistik dan kode etik AJI.
Manan kembali menuturkan, paling sederhana, katanya, anggota AJI dilarang keras menerima amplop. Menurutnya, bagi jurnalis daerah seperti di wilayah Kaltim, menghindari hal tersebut bukan perkara mudah.
“Dengan syarat tersebut, bisa dibilang cukup berat menjadi anggota AJI. Tapi di Kaltim, terjadi penambahan anggota. Jadi saya cukup happy melihatnya,” tuang Manan dalam virtual.
Manan menerangkan, tantangan AJI persiapan Samarinda ke depan cukup berat. Pasalnya, selama masa kepengurusan 3 tahun itu, mereka (Pengurus) harus mampu menjalankan roda organisasi dengan baik.
Beberapa hal yang menjadi wajib menjadi penekanan keras bagi anggota AJI, kata Manan, diantaranya ialah pertama, penguatan kapasitas dan profesionalitas anggota. Hal itu melalui berbagai program jurnalistik atau diskusi.
Kedua, anggota diwajibkan lebih mengenalkan AJI kepada publik luas. Seperti dengan menyampaikan isi perjuangan kebebasan pers.
Ketiga, meningkatkan kemampuan pengurus dalam pencarian dana, namun tidak boleh melanggar AD/ART AJI. Seperti, larangan bekerjasama dengan perusahaan tambang atau pemerintah untuk urusan pendanaan.
“Memang tidak mudah. Tapi kami yakin teman-teman bisa. Mungkin bisa belajar dari AJI Kota Balikpapan,” sebut Manan.
Sementara itu, Sekjen AJI Revolusi Riza mengatakan, keberadaan AJI Persiapan Samarinda ini, menjadi hal positif. Mengingat, pemerintah berencana memindahkan ibu kota negara ke wilayah Kaltim.
“Kalau seandainya presiden jadi memindahkan ibu kota ke Kaltim. Di situ, sudah ada dua AJI kota,” ucap Revo.
Disebut, dengan resminya AJI Persiapan Samarinda, praktis anggota AJI yang berada di wilayah Samarinda, secara langsung telah dianggap lepas dari AJI Kota Balikpapan.
Lanjutnya, AJI Persiapan Samarinda akan mencakup beberapa daerah di Kaltim. Diketahui bahwa Samarinda sebagai titik episentrum, selanjutnya, diikuti Bontang, Kutai Timur, Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu.
Penulis: Chintia