Kutai Barat, Kaltimnow.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang) setempat melaksanakan lomba festival pangan lokal yang beragam, bergizi seimbang dan aman dikonsumsi, di Gedung PKK Sendawar, pada Rabu (25/10/2023).
Lomba pangan lokal dengan tema ‘Upaya Penanggulan Stunting di Kutai Barat’ tersebut diikuti 13 peserta yang merupakan perwakilan dari setiap kecamatan di Kutai Barat.
Seluruh olahan pangan berbahan dasar ikan ini sempat menyita perhatian salah satu dewan juri. Pasalnya olahan ikan yang dilombakan sangat bervariasi dan bahan-bahan yang digunakan, seluruhnya diambil dari alam Kutai Barat.
“Rasanya sangat beraneka ragam, karena kita disini makan sehat tidak mengandung MSG. Tapi tadi saya menemukan banyak peserta menggunakan daun Mekai, yang katanya kalau diolah menciptakan rasa gurih dan manis,” kata Chef Ansori.
Ansori yang juga salah satu Badan Pengurus Daerah Indonesian Chef Association Kaltim, mengaku baru mengetahui ada daun khas Kutai Barat yang bisa dijadikan penyedap rasa.
“Dan ini saya baru tau di dunia masak disini. Jadi saya terkejut banyak peserta memakai daun itu. Dan benar-benar rasanya ada rasa gurih, asin dan manis disitu,” ucapnya.
Dia juga meyakinkan kepada peserta lomba, apakah benar-banar masakan yang diolah tidak menggunakan penyedap rasa.
“Tadi saya infokan ke peserta benar atau tidak menggunakan penyedap rasa, tapi benar-benar mereka tidak menggunakan itu, namun dari daun Mekai untuk penyedap rasanya,” bebernya.
Lomba pangan lokal merupakan bagian dari upaya penanggulangan masalah balita gagal tumbuh akibat kurang gizi (stunting) sekaligus menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-24 Kutai Barat.
Melalui lomba tersebut diharapkan mendorong masyarakat Kutai Barat semakin kreatif dalam meningkatkan kreasi cipta menu olahan ikan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal. (adv/diskominfo kubar)
