Samarinda, Kaltimnow.id – Cabang olahraga (Cabor) kurash Kalimantan Timur (Kaltim) optimis bisa menjadi andalan terbaru Benua Etam dalam perolehan medali di setiap kompetisi.
Sekretaris Umum (Sekum) Federasi Kurash Seluruh Indonesia (Ferkushi) Kaltim, Rudi Hartono, mengatakan, meskipun kurash terbilang baru, namun dirinya optimis cabor ini bisa menjadi lumbung medali bagi Benua Etam. Termasuk dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) PON XXI Aceh-Sumut 2024 mendatang. Sebab, kurash memiliki kesamaan karakter dengan cabor gulat yang menjadi andalan Kaltim dalam setiap perhelatan PON.
Keyakinannya ini juga berkaca dari hasil gemilang kurash Kaltim dalam Babak Kualifikasi (BK) PON yang sudah diikuti. Benua Etam mampu masuk dalam empat besar, dengan capaian 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu. Hasil ini sekaligus meloloskan enam atletnya ke PON XXI/2024.
“Ini terbukti dengan hasil yang kami raih di BK PON. Walau hanya persiapan selama 12 hari, kami berhasil meloloskan 6 dari 12 atlet yang diturunkan,” ucap Rudi.
Artinya, jika pembinaan kurash di Kaltim bisa lebih diperhatikan, bukan tak mungkin cabor ini akan menjadi salah satu lumbung prestasi Benua Etam.
Selain itu, komitmen besar pun selalu diusung oleh pengurus Ferkushi, yang dalam kepesertaannya di kualifikasi September lalu, mengikutkan dua atletnya secara mandiri.
“Karena kami percaya, pembinaan olahraga tak sepenuhnya bergantung pada KONI saja. Sebagai pembina kami juga harus aktif dan ini adalah wujud partisipasi kami,” tegasnya terkait keputusan menambahkan dua atletnya secara mandiri tersebut.
Namun, sebagai cabor baru, Rudi mengakui masih banyak kekurangan-kekurangan. Seperti ketiadaan tempat dan matras latihan. Serta masih minimnya SDM, seperti pelatih dan wasit yang tersertifikasi.
“Kami berharap, pihak-pihak yang berkompeten, seperti KONI, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bisa memberikan perhatian ekstra untuk Ferkushi. Dengan karakter yang hampir sama dengan gulat, artinya olahraga ini memiliki kedekatan kultur dengan masyarakat Kaltim. Kami optimistis bisa maju,” tegasnya.
Dikatakan Rudi, saat ini pihaknya masih terus melanjutkan program untuk atlet secara mandiri. Ia pun berharap, saat TC Sentralisasi nanti dilaksanakan, Ferkushi bisa difasilitasi untuk melakukan try out ke luar negeri.
“Ada dua negara yang ingin kami jadikan tempat try out. Taiwan yang luar biasa perkembangannya dan Uzbekistan sebagai pusat kurash di dunia,” harapnya memungkasi. (dan/adv/disporakaltim)