Samarinda, Kaltimnow.id – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) jenjang SMA telah berakhir. Disdikbud Kaltim melalui Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Samarinda, Abdul Rozak memberikan pesan khusus kepada peserta didik baru.
Menurutnya, peserta didik baru wajib menjaga nama baik sekolah, hingga mengikuti peraturan tata tertib yang berlaku. Sekolah merupakan tempat yang baik, dalam memupuk potensi peserta didik sesuai dengan minat dan bakat.
“Kepada seluruh peserta didik baru, khusunya di SMAN 16 Samarinda, tolong dijaga nama baik sekolah ini. Torehkan prestasi, etika dan hal-hal baik untuk sekolah kita,” katanya, Kamis (13/7/2023) siang.
Selain itu, Rozak mengimbau seluruh peserta didik baru yang telah diterima di SMAN 16 Samarinda, dapat membiasakan mematuhi serta disiplin sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan sekolah.
“Terapkan rasa kedisiplinan. Lebih baik membiasakan diri untuk datang lebih awal. Bapak harap, semua bisa datang ke sekolah tepat waktu,” imbuhnya.
Penutupan MPLS di SMAN 16 Samarinda, diakhiri dengan demostrasi ekstrakurikuler juga perayaan bazaar di sekolah tersebut. Selain itu, adapun pemberian penghargaan siswa baru terbaik tahun 2023, dalam kegiatan upacara yang terselenggara di Lapangan SMAN 16 Samarinda.
Dua peserta didik yang berhasil menyabet predikat siswa baru terbaik di MPLS SMAN 16 Samarinda, yakni Muhammad Azra Fawadzaky dan Sifa Nur Qolby.
Hal itu disampaikan langsung oleh Linda Novita Sari, selaku Ketua Panitia MPLS tahun 2023 di SMA Negeri 16 Samarinda saat ditemui awak media.
“Jadi, ada 2 siswa baru terbaik. 1 putra dan 1 putri,” ujarnya.
Menurut Linda, ada dua poin penting yang mendasari penilaian untuk predikat siswa terbaik 2023 di SMAN 16 Samarinda. Mulai dari kehadirannya, hingga aktif dan kooperatif selama kegiatan MPLS berlangsung.
“Kita lihat dari keberanian mereka dalam berpendapat dan bertanya. Kemudian cara mereka bergaul hingga ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas. Semua kita pertimbangkan dan menilai,” paparnya.
Linda pun berharap, nantinya dua peserta didik tersebut bisa memotivasi teman-teman sebayanya, untuk terus mengasah kemampuan dalam berpikir kritis, hingga konsistensi dalam sebuah kedisiplinan.
“Harapannya, mereka bisa mempersuasi teman barunya, agar kompetitif dalam kedisiplinan, juga menimbulkan rasa inisiatif dalam diri mereka juga,” pungkasnya. (iko)