Kutai Barat, Kaltimnow.id – Para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjual sovenir dan kerajinan tradisional selama Festival Dahau, di Taman Budaya Sendawar (TBS) mencapai ratusan juta rupiah.
Salah satu penjual kerajinan tradisonal asal Bentian, Semiati (35) mengaku sangat senang banyak yang membeli kerajinan tradisional yang di jualnya di stan pameran.
“Selama Festival Dahau omzet sekitar Rp100 juta lebih,” ucapnya, pada Sabtu (04/11/2023).
Dia mengatakan souvenir yang paling diburu adalah ‘anjat’ atau tas tradsional suku dayak yang terbuat dari rotan. Lantaran akan ada pemecahan rekor MURI pengguna anjat terbanyak pada 5 November mendatang.
“Saya menjual anjat, tas, tikar, tas slempang dan dompet. Namun yang paling banyak di beli anjat,” ungakap Semiati.
Untuk harga anjat yang di jual Semiati bervariasi, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp300 ribu.
“Harga anjat paling tinggi saya jual Rp300 ribu dan Rp100 ribu paling rendah, tergantung besar kecil dan motifnya,” katanya.
Festival seni budaya dan pesta rakyat tersebut, dihelat selama dua pekan penuh. Yakni pada 23 Oktober hingga 5 November 2023.
Rangkaian kegiatan diisi dengan berbagai perlombaan tradisional. Seperti lomba menyumpit, behempas rotan, begasing, belogo, balap perahu, dan tari-tarian. Selain beragam perlombaan. Agenda juga diisi dengan festival pangan lokal, expo UMKM, dan pemeriksaaan kesehatan gratis. (adv/diskominfo kubar)