Paus Fransisku Kutuk Serangan Israel ke Gaza, Paus: Anak-anak Ditembak Dengan Senapan Mesin

Samarinda, Kaltimnow.id – Paus Fransisku mengutuk keras serangan Israel ke Gaza baru-baru ini. Pemimpin keagamaan umat Katolik seluruh dunia itu, memikirkan nasib yang menimpa anak-anak Gaza akibat kekejaman Israel.

“Saya memikirkan gaza, begitu banyak kekejaman disana, anak-anak ditembak dengan senapan mesin, pemboman sekolah dan rumah sakit, betapa kejamnya,” kata Paus setelah berdoa Angelus mingguannya, Minggu (22/12/2024) lalu.

Paus juga menyesalkan adanya serangan udara Israel yang menewaskan sedikitnya 25 warga Palestina di Gaza, termasuk tujuh anak dalam satu keluarga.

“Kemarin anak-anak dibom, ini kejam, ini bukanlah perang,” ungkap Paus.

Pernyataan Puas pada hari Sabtu (21/12) lalu itu ditentang oleh Kementrian Luar Negeri Israel yang mengayakan bahwa komentarnya mengecewakan, pasalnya tidak sesuai dengan kejadian yang terjadi di lapangan. Faktanya perjuangan Israel melawan terorisme jihadis.

“Cukup dengan standar ganda dan tindakan mengasingkan negara Yahudi dan rakyatnya,” kata pernyataan kementerian luar negeri.

Dilansir dari media Prancis, France 24 bahwa meningkatnya kritik Paus terhadap Israel tempaknya menandai perubahan nada bicara Paus dalam beberapa minggu terakhir. Ia awalnya secara konsisten menyerukan perdamaian sejak dimulainya perang Israel-Hamas lebih dari 14 bulan lalu.

Kemudian pada akhir November 2024, Fransiskus mengecam “kesombongan penjajah” di Ukraina seperti di “Palestina” yang bertolak belakang dengan tradisi netralitas Takhta Suci saat ini.

Ia baru-baru ini menerbitkan sebuah buku di mana Paus menyerukan pemeriksaan cermat apakah situasi di Gaza “sesuai dengan definisi teknis” genosida, sebuah tuduhan yang dengan tegas ditolak oleh Israel.

Pada akhir September, Jesuit Argentina itu juga mengkritik penggunaan kekuatan “tidak bermoral” Israel di Gaza dan di Lebanon, tempat Israel melancarkan serangan terhadap sekutu Hamas yang didukung Iran, Hizbullah. Sejak 2013, Vatikan telah mengakui Negara Palestina, yang menjalin hubungan diplomatik dengannya, dan mendukung solusi dua negara. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *